Regenerasi tulang rahang merupakan tantangan besar dalam bidang kedokteran gigi dan bedah mulut, terutama dalam kasus kehilangan tulang akibat trauma, infeksi, atau penyakit degeneratif. Material biomaterial yang digunakan dalam rekayasa tulang harus memenuhi kriteria biokompatibilitas, osteokonduktivitas, dan mekanik yang sesuai dengan struktur tulang alami.
Peran Bioceramics dalam Regenerasi Tulang Rahang
Bioceramics, khususnya hidroksiapatit (HA), telah lama digunakan sebagai material untuk rekayasa tulang karena kemiripannya dengan komponen mineral alami tulang. Namun, salah satu tantangan utama adalah kecenderungannya untuk mengalami retakan mikro selama proses pembuatan dan pengeringan, yang dapat mempengaruhi integritas struktural dan fungsional dari scaffold tulang tersebut.
Inovasi Terkini: Biomaterial Tahan Retak
Penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dilakukan oleh Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T.,Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Dr. drg. Maria Goreti Widiastuti, Sp.BM(K), Nurbaiti, S.T., M.T. telah mengembangkan inovasi dalam pembuatan biomaterial tahan retak untuk rekayasa tulang. Eksperimen dilakukan dengan metode 3D bioprinting berbasis ekstrusi menggunakan komposisi optimal 70% HA, 15% kolagen, dan 15% nanocrystalline cellulose (NCC). Hasil riset menunjukkan tidak adanya retakan setelah proses pengeringan selesai, menandakan keberhasilan dalam meningkatkan ketahanan mekanik material tersebut.
Implikasi Klinis
Dengan mengintegrasikan kolagen dan NCC ke dalam komposit HA, material ini tidak hanya meniru komposisi mineral alami tulang tetapi juga meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan terhadap retakan. Hal ini memungkinkan rekonstruksi bentuk dan fungsi tulang rahang secara presisi, yang sangat penting dalam prosedur bedah rekonstruktif dan implan gigi.
***
Inovasi dalam pengembangan biomaterial tahan retak ini membuka peluang baru dalam rekayasa tulang, khususnya dalam perbaikan struktur tulang rahang. Dengan terus mengembangkan dan mengoptimalkan material ini, diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan prosedur bedah dan kualitas hidup pasien.
References
Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T.,Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Dr. drg. Maria Goreti Widiastuti, Sp.BM(K), Nurbaiti, S.T., M.T., Peneliti UGM Kembangkan Inovasi Biomaterial Tahan Retak untuk Rekayasa Tulang, https://ugm.ac.id/id/berita/peneliti-ugm-kembangkan-inovasi-biomaterial-tahan-retak-untuk-rekayasa-tulang/
Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik