Komunikasi yang efektif menjadi kunci utama dalam membangun interaksi pembelajaran yang bermakna, terlebih saat menghadapi mahasiswa dari Generasi Z yang berasal dari kelas internasional.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menghadirkan I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D, dalam sebuah sesi berbagi pengetahuan bertajuk “Reinventing Academic Engagement”. Acara ini bertujuan untuk membekali dosen dengan keterampilan komunikasi yang lebih aktif, kreatif, dan partisipatif dalam menghadapi mahasiswa kelas internasional.
Dalam paparannya, Dosen asal Fakultas Teknik UGM ini menyampaikan bahwa saat ini dosen perlu memahami karakteristik lintas generasi. Ia mengatakan penting untuk melakukan pendekatan pembelajaran yang adaptif, interaktif, dan relevan dengan kehidupan nyata. Terdapat beberapa pendekatan yang biasa dilakukan olehnya untuk membangun keterlibatan mahasiswa. Misalnya mulai dari pemanfaatan teknologi, penyusunan analogi, visualisasi konsep, hingga gamifikasi dalam pembelajaran.
Sebagai dosen yang dikenal piawai dalam memvisualisasikan bahan ajar melalui presentasi PowerPoint, Made Andi menggarisbawahi pentingnya mengubah narasi deskriptif menjadi bentuk visual agar infromasi lebih mudah ditangkap oleh mahasiswa.
“Presentasi itu bukan memindahkan teks dari buku ke slide. Tapi sebagai sarana untuk menjelaskan sesuatu yang panjang menjadi lebih mudah dipahami,” ungkapnya. Menurutnya, visualisasi yang efektif dapat meningkatkan daya serap mahasiswa, terutama bagi Generasi Z yang lebih responsif terhadap tampilan visual.
Selain itu, aspek psikologis ketika interaksi di kelas juga tak kalah penting. Membangun keterlibatan tidak hanya soal metode, tetapi juga soal menciptakan lingkungan belajar yang suportif. “Kalau kita ingin mahasiswa terlibat secara aktif dalam kelas, maka kita harus menciptakan ruang yang memungkinkan mereka merasa aman, dihargai, dan didengar,” tegasnya.
Dengan pendekatan yang lebih adaptif, diharapkan dosen di lingkungan FKG UGM dapat memperkuat daya saing institusi dalam lingkup pendidikan global. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan pengalaman akademik bagi seluruh mahasiswa, khususnya mereka yang berasal dari berbagai latar budaya dan negara.
Penulis dan Fotografer: Fajar Budi Harsakti
