Search
Close this search box.

News

/

Artikel, Latest News, SDG 12, SDG 3, SDG 4

Bagaimana Mengatasi Infeksi Setelah Pemasangan Dental Implant?

Pemasangan dental implant merupakan prosedur yang umum dilakukan untuk menggantikan gigi yang hilang. Meskipun prosedur ini biasanya berjalan lancar, ada risiko infeksi yang dapat terjadi setelah pemasangan. Mengatasi infeksi ini penting untuk memastikan kesuksesan implant dan kesehatan mulut.

Infeksi pasca-operasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kebersihan mulut yang buruk, sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau teknik pemasangan yang tidak tepat. Gejala infeksi seperti bengkak, nyeri, kemerahan, dan keluarnya nanah adalah tanda-tanda yang perlu diwaspadai. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter gigi atau spesialis yang melakukan pemasangan agar dapat diatasi dengan tepat.

Salah satu langkah awal yang bisa diambil adalah menjaga kebersihan mulut dengan lebih ketat. Menyikat gigi secara lembut di area sekitar implan dan menggunakan obat kumur antiseptik dapat membantu mengurangi risiko infeksi. Selain itu, mengikuti petunjuk pasca-operasi yang diberikan oleh dokter, seperti menghindari makanan keras dan pedas, juga sangat penting untuk mendukung proses penyembuhan dan mencegah komplikasi.

Jika infeksi terdeteksi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu mengendalikan penyebaran infeksi. Penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan antibiotik meskipun gejala sudah mereda. Selain itu, kontrol lanjutan dengan dokter gigi untuk memantau kondisi implan sangat dianjurkan. Ini membantu memastikan bahwa setiap masalah akan terdeteksi lebih awal dan mendapatkan penanganan yang cepat.

Di samping perawatan medis, menjaga pola hidup sehat akan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Konsumsi makanan bergizi, cukup tidur, dan tetap terhidrasi adalah langkah-langkah yang dapat mendukung proses penyembuhan. Dengan memadukan perawatan medis dan gaya hidup sehat, Anda dapat meningkatkan peluang kesuksesan implan dan mencegah infeksi lebih lanjut.

Selain itu memastikan teknik pemasangan yang optimal merupakan langkah preventif terhadap infeksi. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. drg. Titik Ismiyati yang menyoroti pentingnya sudut pemasangan mini dental implant yang non-paralel terhadap retensi gigi tiruan lengkap overdenture rahang bawah. Hasil ini relevan dengan infeksi pasca-operasi karena teknik pemasangan yang tidak tepat, seperti sudut pemasangan yang salah sehingga dapat meningkatkan tekanan pada jaringan sekitarnya, dan berpotensi memicu kerusakan jaringan dan risiko infeksi.

Di sisi lain, penelitian Prof. Dr. drg. Munakhir Mudjosemedi yang mengkaji efek risedronate dalam mempercepat dan memperluas oseointegrasi implan gigi endosseous. Oseointegrasi yang optimal sangat penting untuk stabilitas implan, mengurangi risiko peradangan, dan mencegah komplikasi infeksi. Penelitian ini menekankan pentingnya aspek biologis, seperti peran osteoklas dan pembentukan kolagen, dalam mendukung keberhasilan implan. Jika oseointegrasi terganggu, risiko infeksi dan kegagalan implan akan meningkat.

Infeksi pasca-pemasangan dental implant merupakan risiko yang perlu diperhatikan, namun risiko tersebut dapat diminimalisir dengan langkah pencegahan yang tepat, perawatan yang baik, dan konsultasi medis rutin. Relevansi ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 Kesehatan dan Kesejahteraan, tujuan ke-4 Pendidikan Berkualitas, dan tujuan ke-12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk mencari bantuan medis agar masalah dapat diatasi sedini mungkin dan kesehatan mulut tetap terjaga.

Referensi
Prof. Dr. drg. Titik Ismiyati, M.S., Sp.Pros.(K),  PENGARUH SUDUT PEMASANGAN MINI DENTAL IMPLANT NON-PARALEL TERHADAP RETENSI GIGI TIRUAN LENGKAP OVERDENTURE RAHANG BAWAH ( PENELITIAN IN VITRO ), https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/62848
Prof. Dr. drg. Munakhir Mudjosemedi, S.U., PENGARUH RISEDRONATE (PYRIDINYL BISPHOSPHONATE) TERHADAP PERCEPATAN DAN PERLUASAN OSEOINTEGRASI IMPLAN GIGI ENDOSSEOUS Kajian histomorphometri dan histokimiawi pada bone-to-implant contact (BIC), kolagen, serta osteoklas sekitar implant substructure, https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian_downloadfiles/876977

Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik

Tags

Share News

Related News
14 January 2025

FKG UGM Terima Kunjungan Institut Kesehatan Helvetia

14 January 2025

Prof. Dewi Agustina Dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Penyakit Mulut Geriatrik

14 January 2025

Dikukuhkan sebagai Guru Besar, Prof. Sri Kuswandari Paparkan Penyebab Maloklusi pada Anak

en_US