News

/

Artikel, Latest News

Proteksi Radiasi Dalam Penggunaan Portable Dental X-ray Unit

Radiologi kedokteran gigi memainkan peran penting dalam diagnosis, pemeriksaan gigi serta tulang pendukungnya. Pencitraan radiografik membantu melihat keadaan periapikal, deteksi resorpsi, posisi akar, kondisi tulang alveolar, dan banyak lagi.

Namun, tidak semua pemeriksaan radiologi bisa dilakukan dengan perangkat tetap (fixed) atau besar; terkadang diperlukan penggunaan portable dental X-ray unit (unit genggam / portabel), terutama untuk pasien dengan mobilitas terbatas, fasilitas dengan sumber listrik yang tidak stabil, atau situasi darurat.

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Sefhana Naufal D dengan bimbingan drg. Ryna Dwi Yanuaryska, Ph.D. dan drg. Rellyca Sola Gracea, Sp.R.K.G(K) yang berjudul “Usaha Proteksi Radiasi Dalam Penggunaan Portable Dental X-ray Unit Bagi Pekerja Radiasi” meninjau aspek proteksi ketika menggunakan unit portabel tersebut, terutama terhadap paparan yang diterima oleh operator atau pekerja radiasi. 

Aplikasi dengan Unit Portable

Beberapa konteks di mana radiologi portable menjadi sangat berguna:

  • Pasien yang sulit dipindahkan (misalnya lansia, pasien lanjut usia, pasien difabel, atau kondisi medis yang membatasi mobilisasi).
  • Klinik keliling atau layanan gigi di daerah terpencil dengan pasokan listrik tidak stabil, di mana perangkat portabel dengan baterai membantu.
  • Situasi darurat atau pelayanan rumah sakit lapangan.
  • Penggunaan untuk skrining cepat atau dalam pemeriksaan lapangan sebelum penanganan definitif.

Pemeriksaan radiologi membantu mengevaluasi perbandingan tinggi tulang alveolar, mendeteksi penurunan tulang, mendeteksi kelainan struktur akar, dan sebagai acuan untuk perencanaan terapi restoratif-periodontal.

Batasan dan Risiko

Penggunaan unit portabel juga membawa beberapa keterbatasan dan risiko, terutama terkait radiasi:

  1. Proximity/posisi operator yang dekat dengan sumber radiasi
    Karena desain portabel biasanya kecil dan mudah dibawa, operator sering berada relatif dekat dengan sumber X-ray, sehingga paparan radiasi hamburan (scatter) bisa lebih tinggi. 
  2. Proteksi radiasi yang kurang optimal
    Penelitian menyebut bahwa beberapa perangkat portabel mungkin tidak dilengkapi dengan sistem proteksi seperti collimator kotak (rectangular collimator) atau pelindung akrilik (acrylic shield). Pemakaian pelindung-pelindung ini secara signifikan dapat menurunkan paparan radiasi ke operator. 
  3. Kurangnya standar atau regulasi spesifik untuk unit portabel
    Dalam penelitian tersebut disebut bahwa terdapat kekurangan informasi dan panduan keselamatan spesifik untuk penggunaan portable dental X-ray unit di lapangan kerja. 
  4. Potensi kerusakan jaringan jika paparan radiasi tidak dikendalikan
    Paparan radiasi selain dari pasien juga ke jaringan lain, baik operator, asisten, atau lingkungan kerja jika pelindung tidak memadai. Paparan jangka panjang bisa meningkatkan risiko efek radiasi, baik deterministik maupun stokastik.

Upaya Proteksi Radiasi berdasarkan Penelitian

Penelitian tersebut mengidentifikasi beberapa strategi proteksi yang efektif:

  • Penggunaan pelindung akrilik (shielding akrilik) agar menahan sebagian radiasi hamburan. 
  • Pemasangan collimator berbentuk rectangular untuk mengurangi ukuran bidang radiasi dan memfokuskan sinar agar tidak tersebar luas. 
  • Pengaturan posisi pekerja radiasi selama pemeriksaan untuk menjauh dari jalur langsung atau akumulasi radiasi hamburan. Jarak dan orientasi posisi turut menentukan besaran paparan yang diterima. 

Implikasi Klinis dan Pertimbangan

Untuk penggunaan radiologi gusi (dan jaringan periodontal) dengan unit portabel secara aman dan efektif, berikut beberapa rekomendasi klinis:

  • Pastikan operator menerima pelatihan proteksi radiasi khusus untuk unit portabel.
  • Gunakan perangkat pelindung seperti apron timbal, pelindung tiroid, dan pelindung akrilik agar radiasi hamburan diminimalkan.
  • Gunakan collimator rectangular bila tersedia untuk mempersempit bidang sinar dan mengurangi paparan yang tidak perlu.
  • Jaga jarak antara operator dan sumber radiasi sebanyak mungkin selama pemotretan, atau gunakan remote trigger bila memungkinkan.
  • Pertimbangkan penggunaan timer atau eksposur singkat yang cukup untuk memperoleh citra diagnostik, tapi seminimal mungkin paparan radiasi.
  • Evaluasi dan pemeliharaan rutin perangkat radiografi agar tidak terjadi kebocoran radiasi atau kerusakan pelindungnya.

***

Radiologi gusi, terutama dengan unit portable, menyediakan solusi fleksibel dan dapat diakses dalam kondisi dimana alat tetap sulit digunakan. Namun, fleksibilitas ini datang dengan kebutuhan proteksi yang lebih tinggi terhadap paparan radiasi, terutama bagi operator. Penelitian menunjukkan bahwa pelindung akrilik, collimator rectangular, dan penempatan posisi operator adalah strategi penting untuk mengurangi paparan radiasi. 

Penggunaan teknologi radiologi harus selalu mempertimbangkan manfaat diagnostik dibandingkan dengan risiko radiasi, dan upaya proteksi menjadi bagian tidak terpisahkan dari praktik klinis radiologi gigi.

References
SEFHANA NAUFAL D, drg. Ryna Dwi Yanuaryska, Ph.D., drg. Rellyca Sola Gracea, Sp.R.K.G(K), Usaha Proteksi Radiasi Dalam Penggunaan Portable Dental X-ray Unit Bagi Pekerja Radiasi, https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian_downloadfiles/960049

Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik

Tags

Share News

Related News
28 November 2025

Hadiri Seminar Nasional di UGM, Setiaji Paparkan Strategi Kedaulatan Data Kesehatan Indonesia

28 November 2025

Dekan Suryono Sebut Sinergi Lintas Kementerian Jadi Kunci Siapkan SDM Kesehatan Unggul

27 November 2025

Scalling dan Perawatan Gingiva Pasca Terapi

en_US