Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) bekerja sama dengan Tim PrimaKu mengembangkan aplikasi KaderMU UGM, sebuah platform digital yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan di masyarakat. Aplikasi ini menjadi media pembelajaran interaktif yang membantu kader memahami dasar-dasar kesehatan, terutama di bidang kesehatan gigi dan mulut.
Aplikasi KaderMU UGM dikembangkan dengan kolaborasi lintas disiplin bersama Prof. Dr. drg. Regina Titi Christinawati Tandelilin, M.Sc selaku Dosen Departemen Biologi Mulut FKG UGM. Beliau menjelaskan bahwa kader merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat, sehingga peningkatan pengetahuan mereka sangat penting. “Kader itu berperan langsung di lapangan. Melalui aplikasi ini, kita ingin mereka memiliki standar pemahaman yang sama dan mampu memberi edukasi dengan benar kepada masyarakat,” ujarnya (10/11).
Lebih lanjut Prof. Regina mengatakan aplikasi tersebut juga menjadi bentuk inovasi FKG UGM dalam mendukung transformasi digital di bidang kesehatan masyarakat sejalan dengan semangat universitas untuk menghadirkan solusi berbasis ilmu pengetahuan yang berdampak bagi masyarakat.
Sementara itu, Farid Agung, anggota tim pengembang aplikasi KadeMu UGM, menjelaskan bahwa ide pembuatan aplikasi ini berangkat dari kesadaran bahwa kader sering kali bukan tenaga ahli atau tenaga medis tersertifikasi tetapi memiliki peran penting dalam menyebarkan edukasi kesehatan di lingkungannya.

Dalam berbagai kesempatan di lapangan, Farid bersama tim kerap menemui para kader kesehatan yang sebenarnya memiliki semangat tinggi, namun belum dibekali dengan pengetahuan dasar yang memadai di bidang kesehatan. Melihat kondisi tersebut, lahirlah program KaderMu UGM sebagai wadah pembelajaran terstruktur yang memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar kesehatan bagi para kader.
Modul pertama dalam KaderMU difokuskan pada edukasi kesehatan gigi dan mulut. Didalamnya terdapat fitur kelas pembelajaran, modul bacaan bergambar, serta kuis interaktif yang harus diselesaikan dan memperoleh sertifikat. “Setiap peserta harus menjawab kuis dengan benar minimal 80 persen untuk mendapatkan sertifikat kader UGM. Jadi bukan hanya kader biasa, tetapi kader yang membawa nama UGM,” jelasnya.
Pada tahap awal, KaderMU masih diujicobakan di dua daerah sebagai proyek percontohan (pilot project). Registrasi peserta masih dilakukan secara manual agar pengembang dapat memantau proses pembelajaran dan mengantisipasi kendala teknis. “Harapannya kedepan, aplikasi ini dapat diakses untuk publik agar bisa dimanfaatkan oleh kader kesehatan di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Author and Photographer: Fajar Budi H.