News

/

Latest News

FKG UGM Mantapkan Sistem Penilaian OBA untuk Persiapan Akreditasi

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) terus berbenah dalam menghadapi proses akreditasi terbaru. Salah satu langkah penting yang kini dijalankan adalah penerapan Outcome Based Assessment (OBA) untuk seluruh program studi pascasarjana, mulai dari Spesialis (SP), Magister (S2), hingga Doktor (S3).

Upaya ini diwujudkan melalui Workshop Pengisian Dashboard SI-OBA yang diikuti oleh para Ketua Program Studi. Dalam kegiatan ini, para dosen berlatih langsung mengisi dan memetakan data kurikulum ke dalam sistem Simaster. Langkah ini menjadi bagian dari penyesuaian terhadap standar akreditasi baru yang menekankan pentingnya Outcome-Based Education (OBE).

Menurut drg. Aryan Morita, M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, penerapan OBA menjadi hal yang sangat penting karena adanya perubahan signifikan dalam proses akreditasi.
“Sebelumnya, program studi Spesialis dan Pascasarjana belum diwajibkan membuat OBA. Sekarang, penilaian harus dapat dibuktikan melalui sistem ini atau melalui portofolio,” jelasnya.

Ia menambahkan, fungsi utama OBA adalah untuk melihat sejauh mana Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) telah terpenuhi oleh setiap mahasiswa. Dengan sistem ini, penilaian menjadi lebih transparan dan terukur.

Workshop ini juga menjadi kelanjutan dari pertemuan pendahuluan dua bulan lalu. Kali ini, para Ketua Program Studi tidak hanya mempelajari konsep, tetapi juga langsung menyusun dan menyesuaikan bobot nilai serta peta kurikulum di sistem. Kegiatan ini sekaligus menjadi tahap penting dalam menetapkan target kelulusan sebelum tahun ajaran baru dimulai. “Data yang diinput di Simaster dan SIOBA nantinya menjadi bukti valid yang menunjukkan kesiapan dan kualitas program studi,” terang drg. Aryan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa komponen utama dalam sistem OBA mencakup Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK), serta rincian komponen penilaian seperti tugas, ujian, dan kuis. Semua elemen tersebut harus dihubungkan dengan nilai per mahasiswa agar pencapaian tiap individu bisa terlihat jelas.

Meskipun pengisian OBA dilakukan setiap semester, drg. Aryan menyarankan agar komponen inti seperti CPL dan peta kurikulum disusun untuk satu tahun ajaran penuh agar lebih konsisten. “Untuk workshop kali ini, fokusnya pada semester genap sebelumnya yang sudah selesai. Sedangkan nilai semester ganjil masih berjalan, jadi belum bisa dimasukkan secara lengkap,” ujarnya.

Melalui penerapan sistem OBA ini, FKG UGM berharap seluruh data mutu akademik dapat terdokumentasi dengan baik. Dengan begitu, fakultas semakin siap menghadapi proses akreditasi dan memastikan setiap program studi terus menjaga kualitas pembelajaran.

Author and Photographer: Fajar Budi Harsakti

Tags

Share News

Related News
31 October 2025

Dorong Publikasi Ilmiah, FKG UGM Dampingi Mahasiswa Pascasarjana Melalui Kegiatan Penunjang Akademik

31 October 2025

Scopus AI Permudah Mahasiswa Pascasarjana FKG UGM Temukan Referensi Ilmiah

30 October 2025

Dukung Inklusivitas, Mahasiswa FKG UGM Belajar Bahasa Isyarat

en_US