Search
Close this search box.

News

/

Latest News, SDG 3

Pengaruh Polusi Udara terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi

Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang tidak dapat dianggap remeh, terutama dalam konteks kesehatan manusia. Banyak penelitian menunjukkan bahwa polutan udara seperti partikel halus (PM2.5), gas beracun, dan asap dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk kesehatan gigi dan gusi. Ketika Anda terpapar polusi udara, partikel dan bahan kimia berbahaya dapat masuk ke dalam tubuh dan berkontribusi pada masalah kesehatan mulut, yang bisa berdampak pada kualitas hidup seseorang.

Salah satu cara polusi udara mempengaruhi kesehatan gigi adalah melalui peningkatan risiko penyakit gusi. Penelitian menunjukkan bahwa polutan seperti nitrogen dioksida dan sulfur dioksida dapat memicu peradangan pada jaringan gusi. Ketika gusi mengalami peradangan, mereka dapat melemah dan berdarah, kondisi ini dikenal sebagai gingivitis. Jika tidak ditangani, gingivitis dapat berkembang menjadi penyakit gusi yang lebih serius, yang berpotensi menyebabkan kehilangan gigi. Oleh karena itu, menjaga kesehatan gusi menjadi semakin penting di daerah dengan tingkat polusi yang tinggi.

Selain itu, polusi udara juga dapat mempengaruhi kesehatan gigi secara langsung. Beberapa studi mengungkapkan bahwa paparan polutan dapat mengubah mikrobiota mulut, yang merupakan kumpulan bakteri yang hidup dalam mulut. Perubahan ini dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri berbahaya yang berkontribusi pada pembentukan plak dan karies gigi. Ketika kesehatan gigi terganggu, risiko infeksi gigi dan komplikasi lainnya juga meningkat, yang mengharuskan individu untuk lebih memperhatikan kebersihan mulut mereka.

Tidak hanya itu, polusi udara juga berdampak pada sistem kekebalan tubuh, membuat individu lebih rentan terhadap infeksi. Dalam konteks kesehatan mulut, ini berarti bahwa tubuh mungkin tidak dapat melawan infeksi gigi dan gusi seefektif biasanya. Infeksi ini, jika dibiarkan, dapat berujung pada masalah yang lebih serius, seperti abses gigi yang memerlukan intervensi medis dan pembedahan. Oleh karena itu, penting untuk menyadari dampak polusi terhadap kesehatan mulut dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Pada akhirnya, kesadaran akan pengaruh polusi udara terhadap kesehatan gigi dan gusi harus ditingkatkan di masyarakat. Upaya untuk mengurangi polusi, seperti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan mempromosikan transportasi umum, dapat membawa dampak positif tidak hanya untuk kesehatan lingkungan tetapi juga untuk kesehatan mulut. Masyarakat juga perlu aktif dalam menjaga kebersihan mulut melalui rutin menyikat gigi, penggunaan floss, dan kontrol kesehatan gigi secara teratur. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat meminimalkan risiko yang ditimbulkan oleh polusi udara dan menjaga kesehatan gigi serta gusi kita dengan baik. Hal ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan.

Author: Rizky B. Hendrawan | Photo: Freepik

Tags

Share News

Related News
24 December 2024

FKG UGM dan FKG Universiti Malaya Bahas Potensi Kerjasama

21 December 2024

FKG UGM Peringkat 2 Indeks Produktivitas Pengelolaan SINTA

20 December 2024

BKGN UGM 2024: Warga Sekitar UGM Dapat Layanan Kesehatan Gigi Gratis

en_US