Jika gigi anak tumbuh tidak rata atau berantakan, ini adalah hal yang umum terjadi dan bisa menjadi kekhawatiran bagi banyak orang tua. Pertumbuhan gigi yang tidak sejajar biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk genetik, kebiasaan seperti mengisap jempol, atau penggunaan dot yang berkepanjangan. Meski kondisi ini sering dianggap sebagai masalah estetika, gigi yang tidak rata juga dapat memengaruhi kesehatan mulut anak, seperti kesulitan dalam membersihkan gigi, yang bisa meningkatkan risiko gigi berlubang dan penyakit gusi.
Langkah pertama yang dapat dilakukan orang tua adalah membawa anak ke dokter gigi untuk pemeriksaan. Dokter gigi dapat menilai kondisi gigi anak dan memberikan rekomendasi apakah diperlukan tindakan korektif atau tidak. Jika diperlukan, dokter gigi mungkin akan menyarankan konsultasi dengan spesialis ortodonti untuk evaluasi lebih lanjut. Behel atau alat ortodonti lainnya sering kali menjadi pilihan perawatan untuk membantu memperbaiki susunan gigi yang tidak rata.
Selain itu, orang tua juga bisa melakukan tindakan pencegahan sejak dini untuk mengurangi risiko pertumbuhan gigi yang tidak sejajar. Menghentikan kebiasaan mengisap jempol atau penggunaan dot sebelum usia 3 tahun, serta memastikan anak memiliki pola makan yang sehat, dapat membantu meminimalkan masalah. Penting juga untuk menjaga kebersihan mulut anak sejak gigi pertama muncul, termasuk membiasakan anak untuk menyikat gigi dengan benar dan rutin memeriksakan gigi ke dokter.
Memperbaiki susunan gigi sejak dini tidak hanya meningkatkan penampilan tetapi juga memudahkan anak dalam mengunyah makanan dan menjaga kesehatan gigi dalam jangka panjang. Dengan perawatan yang tepat, anak dapat memiliki senyuman yang sehat dan percaya diri. Hal ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs tujuan ke-3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan.
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik