Search
Close this search box.

News

/

Latest News, SDG 3, SDG 4

Bagaimana Mencegah Resesi Gusi Sejak Dini?

Resesi gusi, atau penurunan jaringan gusi yang mengekspos lebih banyak permukaan gigi atau bahkan akar gigi, sering kali menjadi masalah yang tidak disadari sampai kondisinya memburuk. Meski umumnya terjadi pada usia lanjut, resesi gusi bisa mulai terbentuk sejak usia muda karena berbagai faktor. Diantaranya mulai dari kebiasaan menyikat gigi hingga kesehatan gusi yang tidak optimal. Mengetahui cara mencegah resesi gusi sejak dini sangat penting agar kita bisa menjaga kesehatan mulut dan gigi lebih lama.

Teknik Menyikat Gigi

Salah satu langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan kebiasaan menyikat gigi yang benar. Menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi dengan bulu kasar dapat menyebabkan abrasi pada gusi. Karena itu, pilihlah sikat gigi berbulu lembut dan gosok gigi dengan gerakan yang lembut dan perlahan. Cara menyikat yang benar tidak hanya mencegah kerusakan pada gusi, tetapi juga menjaga enamel gigi agar tetap kuat dan terlindungi.

Jaga Kebersihan Gigi dan Gusi

Selain teknik menyikat gigi yang tepat, menjaga kebersihan gigi dan gusi secara menyeluruh juga menjadi faktor penting dalam pencegahan resesi gusi. Kebiasaan menggunakan benang gigi setiap hari membantu membersihkan area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Kebiasaan ini dapat membantu plak dan sisa makanan tidak menumpuk di sekitar gusi. Plak yang menumpuk dapat menyebabkan peradangan pada gusi, yang lama-kelamaan bisa memicu resesi jika tidak segera ditangani. Pembersihan secara menyeluruh ini dapat mengurangi risiko penyakit gusi yang menjadi penyebab umum resesi gusi.

Rutin ke Dokter Gigi

Kunjungan rutin ke dokter gigi juga merupakan langkah pencegahan yang tak kalah penting. Dengan pemeriksaan rutin, dokter gigi dapat mengidentifikasi tanda-tanda awal resesi gusi atau peradangan yang mungkin belum terlihat secara kasat mata. Jika terdeteksi dini, resesi gusi dapat dicegah atau bahkan dihentikan sebelum kondisinya semakin parah. Dokter gigi juga bisa memberikan perawatan atau saran yang tepat untuk menjaga kesehatan gusi, terutama jika terdapat faktor risiko tertentu.

Hentikan Kebiasaan Merokok

Memahami faktor risiko, seperti kebiasaan merokok, yang juga dapat mempercepat terjadinya resesi gusi, membantu kita untuk lebih bijak dalam menjaga kebiasaan hidup sehat. Merokok bisa memperburuk kondisi gusi karena mengurangi aliran darah ke jaringan mulut, sehingga gusi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan. Menghindari atau mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok dan mengganti gaya hidup dengan pola makan sehat akan mendukung kesehatan gusi yang lebih baik.

Dengan mengintegrasikan langkah-langkah ini ke dalam rutinitas sehari-hari, kita bisa mencegah resesi gusi sejak dini. Perawatan yang tepat pada kesehatan gusi bukan hanya membantu menjaga penampilan, tetapi juga memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, karena gusi yang sehat adalah pondasi dari mulut yang sehat.

Menyadarkan masyarakat akan pentingnya pencegahan resesi gusi sejak dini mendorong langkah preventif yang mengurangi risiko penyakit mulut, yang pada akhirnya turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-3 mengenai Kehidupan dan Kesejahteraan yang Baik.

Dengan memberikan edukasi tentang penyebab dan pencegahan resesi gusi juga turut mendukung SDGs tujuan ke-4 mengenai Pendidikan yang Berkualitas. Hal ini khususnya dalam menambah pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan mulut yang benar. Pendidikan ini membantu masyarakat mengadopsi kebiasaan sehat yang efektif dan berkelanjutan.

Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik

Tags

Share News

Related News
20 November 2024

Apakah Minum Susu Dapat Menjaga Kesehatan Gigi?

18 November 2024

Dua Mahasiswa UGM Ikuti Program Pertukaran di Universitas Tokushima Jepang

17 November 2024

Dosen Magister IKG UGM Berikan Kuliah Pakar dan Sosialisasi di Universitas Udayana

en_US