Seiring bertambahnya usia, kesehatan gigi dan mulut sering kali menghadapi tantangan yang lebih kompleks. Bagi lansia, menjaga kesehatan gigi merupakan bagian penting dari menjaga kualitas hidup yang baik, namun kondisi fisik dan medis yang berubah dapat membuat perawatan gigi menjadi lebih sulit. Meskipun demikian, dengan pendekatan yang tepat, berbagai tantangan ini dapat diatasi, sehingga kesehatan mulut lansia tetap terjaga dengan baik.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh lansia adalah berkurangnya produksi air liur, yang sering kali disebabkan oleh efek samping obat-obatan atau perubahan alami tubuh seiring bertambahnya usia. Mulut yang kering atau xerostomia membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan, karena air liur yang berfungsi melindungi dan membersihkan gigi berkurang. Untuk mengatasi masalah ini, lansia dianjurkan untuk lebih sering mengonsumsi air putih, menggunakan pelembap mulut, serta berkonsultasi dengan dokter gigi mengenai alternatif obat yang mungkin mempengaruhi produksi air liur.
Selain masalah mulut kering, lansia juga lebih rentan terhadap penyakit gusi, seperti gingivitis atau periodontitis. Seiring usia, jaringan gusi cenderung menjadi lebih tipis dan rapuh, yang memudahkan infeksi berkembang. Gusi yang tidak dirawat dengan baik dapat menyebabkan gigi goyang dan bahkan lepas. Solusinya adalah menjaga kebersihan mulut secara rutin dengan menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan benang gigi. Selain itu, pemeriksaan gigi secara berkala menjadi sangat penting bagi lansia untuk mencegah penyakit gusi berkembang ke tahap yang lebih serius.
Kondisi kesehatan umum juga sering kali memengaruhi kesehatan mulut lansia. Penyakit kronis seperti diabetes, yang banyak dialami oleh lansia, dapat memperburuk kesehatan mulut. Diabetes dapat menyebabkan kadar gula dalam darah yang tinggi, yang meningkatkan risiko infeksi gusi dan memperlambat penyembuhan luka di mulut. Bagi lansia dengan diabetes, menjaga kadar gula darah tetap stabil sangat penting dalam mencegah komplikasi pada gigi dan mulut.
Selain itu, lansia sering kali dihadapkan pada masalah gigi palsu atau kehilangan gigi. Gigi palsu yang tidak dipasang dengan baik dapat menyebabkan iritasi pada gusi dan sulitnya makan atau berbicara. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk memastikan bahwa gigi palsu dipasang dan dirawat dengan benar. Gigi palsu harus dibersihkan secara teratur, dan lansia perlu memeriksakan ke dokter gigi agar gigi palsu tetap pas dan nyaman digunakan.
Meskipun lansia menghadapi banyak tantangan dalam menjaga kesehatan gigi, ada berbagai solusi yang dapat diterapkan untuk mempertahankan kesehatan mulut yang optimal. Rutin memeriksakan diri ke dokter gigi, menjaga kebersihan mulut dengan baik, dan menerapkan gaya hidup sehat seperti pola makan seimbang dan berhenti merokok dapat membantu lansia menjaga gigi dan gusi mereka tetap sehat. Dengan perhatian yang tepat, lansia dapat menikmati kesehatan mulut yang baik dan kualitas hidup yang lebih tinggi di usia lanjut.
Perawatan gigi yang baik pada lansia mendukung kesehatan yang lebih luas, karena kesehatan mulut berpengaruh pada kualitas hidup, asupan nutrisi, dan pencegahan infeksi. Dengan menjaga kesehatan gigi, lansia dapat mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke 3 yaitu Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik.
Penulis : Rizky B. Hendrawan | Foto : Freepik