FKG UGM menyambut Konsil Kedokteran Indonesia yang direpresentasikan oleh Ketua KKI Prof. Dr. drg. Melanie Hendriaty Sadono, M.Biomed, PBO dan Ketua Divisi Pendidikan KKI dr. Vonny Nouva Tubagus, Sp.Rad(K) didampingi 2 orang dari Tim Kerja Standardisasi Pendidikan Profesi Dokter dan Dokter Gigi Sekretariat KKI yakni drg. Erly Novita selaku Analis Kebijakan Ahli Muda dan Hafrizal, S.Kom sebagai Arsiparis Ahli Pertama. Berlangsung pada hari Jumat (10/11), kunjungan KKI ini digelar dalam rangka visitasi dan monitoring & evaluasi (monev) kelayakan program pendidikan dokter gigi spesialis penyakit mulut di FKG UGM.
Visitasi diawali dengan sambutan oleh Dekan FKG UGM Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D. Beliau menyampaikan bahwa pembentukan program PPDGS Penyakit Mulut telah cukup lama diperjuangkan sejak beberapa periode dekan sebelumnya. Beliau turut mengutarakan harapannya agar program PPDGS Penyakit Mulut dapat segera dibuka agar dapat mewujudkan visi dan misi Universitas Gadjah Mada. Prod. Suryono juga menggarisbawahi harapan beliau agar daerah binaan diprioritaskan untuk difasilitasi dalam pendidikan spesialistik, sehingga pada akhirnya para lulusan dapat kembali membangun daerahnya. “Tentunya hal ini memerlukan dukungan dari Universitas dan Kementerian Kesehatan, dengan demikian cita-cita Kemenkes dalam aspek pemerataan tenaga kesehatan dapat terwujud lewat kontribusi FKG UGM,” tuturnya. Beliau menambahkan, “kami memiliki Academic Health System yang diimplementasikan pada daerah binaan, yakni di DIY, Jawa Tengah dan Kalimantan.”
Hal senada juga disampaikan oleh representasi Tim Jaminan Mutu UGM Dr. Dyah Titisari Widyastuti, S.T., MUDD. Dalam sambutannya mewakili Rektor, beliau menyinggung bahwa sesuai visi dan misinya, UGM berkomitmen untuk berkontribusi mengembangkan bidang ilmu dan masalah di Indonesia, salah satunya adalah penyakit mulut. “Ilmu penyakit mulut memiliki nilai strategis untuk memenuhi pelayanan kesehatan dan memegang posisi penting dalam proses diagnosis dan manajemen geriatri, sehingga diharapkan program PPDGS ini dapat mencetak dokter gigi spesialis penyakit mulut yang saat ini jumlahnya relatif sedikit,” jelasnya. Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa UGM sebagai rujukan pusat pendidikan memiliki prosedur yang cukup ketat untuk pembukaan prodi. “Dibuatnya prosedur ini menjadi langkah nyata UGM untuk memastikan semua prodi memiliki mutu yang terstandarisasi termasuk memenuhi standar universitas,” ungkapnya.
Selanjutnya disampaikan pemaparan mengenai Kemajuan Penerapan Standar Pendidikan dan Kompetensi Dokter Gigi Spesialis Ilmu Penyakit Mulut di FKG UGM oleh Kepala Program Studi Dokter Gigi Spesialis Ilmu Penyakit Mulut sebelum dilakukan peninjauan sarana dan prasarana PPDGS IPM secara langsung. Visitasi dan monev diakhiri dengan sesi penyampaian simpulan dan arahan hasil supervisi dari KKI dan ditutup dengan penandatanganan berita acara.
Ketua KKI Prof. Dr. drg. Melanie Hendriaty Sadono, M.Biomed, PBO dalam kesempatannya memberikan apresiasinya kepada Universitas Gadjah Mada yang cermat menangkap momen terutama sehubungan dengan telah terbitnya UU No. 17 Tahun 2023. Beliau juga memberikan evaluasinya terhadap persiapan FKG UGM mendirikan PPDGS Penyakit Mulut. “Jika dilihat dari sejarahnya, memang izin DIKTI sudah ada sejak lama.”
Adapun terkait dengan Standar Nasional Pendidikan Kedokteran seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 18 Tahun 2018, terdapat 17 poin Standar Pendidikan Profesi, beliau menilai “saat ini mungkin kami belum melihat keseluruhan dengan sempurna, namun arahnya sudah menuju 17 standar.”
Lebih lanjut, Prof. Melanie memberikan arahan-arahan serta harapannya untuk calon PPDGS Penyakit Mulut yang akan didirikan di FKG UGM. “Kami berharap calon prodi ini bisa segera mewujudkan misinya untuk mencetak dokter gigi spesialis penyakit mulut yang terkemuka dalam diagnosis pada pasien geriatri. Saat ini Indonesia sangat membutuhkan kehadiran dokter gigi spesialis penyakit mulut, sehingga diharapkan PPDGS Penyakit mulut siap untuk memasok dokter gigi spesialis penyakit mulut ke seluruh negeri. Semoga UGM semakin berjaya dan menghasilkan lulusan luar biasa untuk bangsa dan negara,” pungkas beliau.