Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) kini bertransformasi dengan penerapan smart building, sebuah konsep bangunan modern yang mengintegrasikan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi operasional, kenyamanan, serta keamanan.
Smart building adalah bangunan yang mengandalkan teknologi modern untuk mengelola berbagai sistem, seperti pencahayaan, pemanas, pendingin udara, dan keamanan, melalui otomatisasi serta pengelolaan jarak jauh. Berbagai perangkat dan sensor terhubung melalui jaringan internet, memungkinkan pengumpulan data secara real-time untuk meningkatkan efisiensi serta kenyamanan pengguna bangunan.
Menurut Buana Yaksa Surya Atmaja., S.T., M.Eng, selaku Koordinator Sarana dan Prasarana FKG UGM, terdapat setidaknya enam karakteristik suatu bangunan dapat dikatakan sebagai smart building. Pertama adalah memiliki teknologi Internet of Thing (IoT), di mana berbagai perangkat yang terhubung ke internet memungkinkan kontrol otomatis terhadap sistem-sistem utama bangunan. “Sensor-sensor ini terus mengirimkan data secara real-time, memudahkan pemantauan dan pengaturan fasilitas untuk menciptakan kenyamanan optimal bagi penghuni,” ucapnya, Rabu (16/10).
Kedua, adalah pengelolaan energi yang efisien. Salah satu fitur unggulan adalah sistem pencahayaan otomatis yang menyesuaikan intensitas cahaya berdasarkan keberadaan orang di ruangan. Selain itu, pengaturan suhu diatur sesuai dengan kondisi cuaca atau waktu tertentu, yang membantu meminimalisir penggunaan energi berlebihan.
Ketiga, Sistem Keamanan. Sistem keamanan di FKG UGM juga ditingkatkan dengan kontrol akses otomatis, CCTV yang terintegrasi, alarm kebakaran, serta deteksi ancaman lainnya. Semua sistem keamanan ini dapat dipantau dan diatur dari jarak jauh, memberikan rasa aman kepada seluruh penghuni kampus.
Keempat, Kenyamanan bagi penghuni. Teknologi dalam smart building memastikan kenyamanan penghuni, di mana sistem otomatis akan menyesuaikan suhu, pencahayaan, serta ventilasi berdasarkan preferensi atau kondisi lingkungan sekitar.
Kelima, Pengumpulan Data dan Analisis. Setiap sistem dalam smart building secara terus-menerus mengumpulkan data dari berbagai sensor untuk analisis lebih lanjut. Data ini berguna untuk memahami pola penggunaan bangunan, mengidentifikasi inefisiensi, serta merencanakan perawatan bangunan secara lebih efektif.
Keenam, Pengelola bangunan dapat memantau dan mengontrol semua sistem di dalam gedung dari jarak jauh melalui perangkat lunak khusus. Hal ini mempermudah pengelolaan operasional sehari-hari tanpa perlu hadir secara fisik di lokasi.
FKG UGM terus berupaya menjadi pelopor dalam memanfaatkan teknologi untuk menciptakan kampus yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-9 Industri, Inovasi, dan Instruktur. Dengan pengintegrasian teknologi canggih, smart building di FKG UGM menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan dan inovasi. Konsep ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan keamanan, tetapi juga berperan dalam mendukung efisiensi energi dan perawatan bangunan yang lebih efektif.
Penulis: Buana Yaksa, Pram