Berita

/

Berita Terbaru, SDG 4

Praktikum Biokimia: Uji Karbohidrat

Jumat, 15 November 2024, mahasiswa kedokteran gigi berkumpul di Laboratorium Terpadu DLC di lantai 4 untuk mengikuti sesi praktikum biokimia yang berfokus pada uji karbohidrat. Sesi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis kepada mahasiswa mengenai reaksi-reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh, serta teknik laboratorium yang digunakan dalam penelitian. Tema praktikum ini berpusat pada pentingnya karbohidrat, yang merupakan salah satu makromolekul utama dalam biokimia.

Karbohidrat memainkan peran penting sebagai sumber energi utama bagi makhluk hidup. Karbohidrat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, termasuk monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Memahami klasifikasi ini sangat penting bagi mahasiswa saat mereka mendalami proses biokimia yang mendukung kehidupan.

Selama sesi praktikum, mahasiswa terlibat dalam berbagai reaksi uji karbohidrat, termasuk uji Molisch, uji Benedict, uji Seliwanoff, uji Tauber, hidrolisis sukrosa, uji iodium, hidrolisis amilum, dan hidrolisis gummi arabikum. Setiap uji ini memiliki tujuan spesifik dalam mengidentifikasi dan menganalisis berbagai jenis karbohidrat.

Uji Molisch adalah uji umum untuk mendeteksi keberadaan karbohidrat dalam sampel. Mahasiswa belajar cara melakukan uji ini dan menginterpretasikan hasilnya, mendapatkan wawasan berharga tentang sifat kimia karbohidrat.

Uji Benedict digunakan untuk mengidentifikasi gula reduksi. Mahasiswa dapat mengamati perubahan warna yang terjadi selama reaksi, yang menunjukkan keberadaan gula reduksi dalam sampel yang diuji. Pengalaman langsung ini sangat penting untuk karir mereka di bidang kedokteran gigi, di mana pemahaman tentang reaksi biokimia sangat diperlukan.

Uji Seliwanoff juga dilakukan untuk membedakan antara aldosa dan ketosa. Uji ini memungkinkan mahasiswa untuk menghargai perbedaan struktural antara berbagai karbohidrat dan implikasinya dalam sistem biologi. Sesi praktikum ini menekankan pentingnya uji-uji ini dalam pengaturan klinis, di mana identifikasi karbohidrat yang akurat dapat mempengaruhi perawatan pasien.

Selain uji-uji ini, mahasiswa juga mengeksplorasi reaksi hidrolisis, seperti hidrolisis sukrosa dan hidrolisis amilum. Reaksi-reaksi ini mendasar dalam memahami bagaimana karbohidrat dipecah dalam tubuh, menyediakan energi untuk berbagai proses fisiologis. Sesi praktikum ini menyoroti signifikansi enzim dalam reaksi hidrolisis, memperkuat hubungan antara biokimia dan kedokteran gigi.

Pengalaman langsung di laboratorium tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang kimia karbohidrat tetapi juga mendorong kerja sama dan kolaborasi. Bekerja dalam kelompok, mahasiswa berbagi temuan mereka dan mendiskusikan implikasi hasil mereka, mempromosikan lingkungan belajar yang kolaboratif.

Sesi praktikum ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-4 untuk memastikan akses terhadap pendidikan berkualitas. Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada mahasiswa, institusi pendidikan berkontribusi pada pembentukan tenaga kerja yang berpengetahuan yang mampu mengatasi tantangan kesehatan di masa depan.

Mahasiswa mengungkapkan apresiasi mereka atas kesempatan untuk terlibat dalam biokimia praktis. Mereka menyadari pentingnya pengalaman semacam ini dalam pendidikan dan karir masa depan, menekankan perlunya akses yang berkelanjutan terhadap pendidikan berkualitas di bidang kedokteran gigi.

Kontributor: Sri Pujiatun | Penulis: Al Haqi Insan Pratama

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
6 Maret 2025

Bagaimana Menjaga Kebersihan Mulut Saat Berpuasa?

5 Maret 2025

Penggunaan Aloe Vera dalam Mengatasi Masalah Gusi dan Gigi

4 Maret 2025

Penggunaan Minyak Esensial dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

id_ID