Osteoporosis bukan hanya berdampak pada tulang belakang, pinggul, atau pergelangan tangan, tetapi juga dapat memengaruhi tulang rahang. Hal ini menjadikan kesehatan gigi dan mulut sebagai aspek penting yang perlu diperhatikan oleh penderita osteoporosis. Tanpa perawatan yang tepat, kondisi ini dapat meningkatkan risiko kehilangan gigi dan komplikasi lainnya selama prosedur kedokteran gigi.
Hubungan antara Osteoporosis dan Kesehatan Gigi
Osteoporosis adalah penyakit sistemik yang menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan peningkatan risiko patah tulang. Tulang alveolar juga dapat mengalami pengeroposan. Akibatnya, penderita osteoporosis lebih rentan terhadap penyakit periodontal, gigi goyang, bahkan kehilangan gigi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Shinta Wisnu Ariyani dengan bimbingan Dr. drg. Rini Widyaningrum, M. Biotech dan drg. Silviana Farrah Diba, Sp.RKG. menggunakan radiograf panoramik, ditemukan bahwa teknologi kecerdasan buatan (AI) berpotensi membantu dalam mendeteksi risiko osteoporosis secara dini dari citra gigi. Disebutkan juga bahwa radiograf panoramik memiliki potensi sebagai alat skrining awal osteoporosis dengan bantuan Artificial Intelligence (AI), yang dapat mendeteksi perubahan struktur tulang rahang secara non-invasif. Temuan ini membuka peluang penting bagi dokter gigi untuk berkontribusi dalam deteksi dini osteoporosis saat melakukan pemeriksaan rutin.
Tantangan Perawatan Gigi pada Penderita Osteoporosis
Beberapa tantangan yang perlu diperhatikan antara lain:
- Tulang rahang yang rapuh, sehingga pemasangan implan atau pencabutan gigi berisiko tinggi.
- Obat antiresorptif seperti bisfosfonat yang dapat menyebabkan osteonekrosis rahang (ONJ), terutama setelah tindakan bedah gigi.
- Penyembuhan luka yang lambat akibat menurunnya kemampuan regenerasi tulang.
Karena itu, pendekatan hati-hati dan komunikasi terbuka antara dokter gigi dan pasien menjadi kunci keberhasilan perawatan.
Strategi Perawatan Gigi yang Aman dan Efektif
- Pemeriksaan Rutin dan Deteksi Dini
Penderita osteoporosis dianjurkan melakukan pemeriksaan gigi secara berkala. Dengan bantuan radiograf panoramik, dokter gigi dapat memantau kepadatan tulang rahang. Seperti dijelaskan dalam studi tersebut bahwa kecerdasan buatan dapat digunakan sebagai metode pendukung dalam menilai risiko osteoporosis berdasarkan indikator radiografik pada gigi. - Perawatan Non-Invasif
Fokus pada perawatan konservatif, seperti pembersihan plak, scaling, dan root planing, untuk mencegah peradangan tanpa prosedur bedah yang berisiko. - Edukasi Kebersihan Mulut
Menjaga kebersihan gigi dan gusi secara menyeluruh menjadi penting agar tidak terjadi infeksi yang memerlukan tindakan invasif. Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride dan menggunakan benang gigi adalah langkah dasar yang wajib dilakukan. - Kolaborasi dengan Dokter Ortopedi
Jika pasien mengonsumsi obat osteoporosis seperti bisfosfonat atau denosumab, dokter gigi perlu mengetahui riwayat medis dan melakukan evaluasi risiko sebelum melakukan tindakan apapun. - Pemilihan Perawatan Gigi yang Aman
Implan gigi mungkin tidak menjadi pilihan utama pada pasien osteoporosis dengan tulang rahang yang sangat lemah. Alternatif seperti gigi tiruan lepasan bisa menjadi solusi yang lebih aman.
***
Penderita osteoporosis memerlukan pendekatan khusus dalam perawatan gigi. Kombinasi antara deteksi dini menggunakan teknologi AI pada radiograf panoramik, edukasi pasien, dan kerja sama lintas disiplin menjadi kunci dalam menjaga kesehatan mulut mereka. Dengan strategi yang tepat, pasien osteoporosis tetap bisa menikmati kualitas hidup yang baik tanpa mengorbankan kesehatan gigi dan mulut.
Referensi
Shinta Wisnu Ariyani, Dr. drg. Rini Widyaningrum, M. Biotech ; drg. Silviana Farrah Diba, Sp.RKG., Performa Diagnostik Artificial Intelligence untuk Deteksi Osteoporosis pada Radiograf Panoramik, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/224887
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik