Deteksi dini penyakit mulut pada pasien dengan HIV merupakan langkah penting dalam menjaga kualitas hidup dan mencegah komplikasi kesehatan yang lebih serius. Orang dengan HIV cenderung mengalami gangguan imunitas yang dapat memperbesar risiko infeksi, termasuk infeksi di area mulut. Karena itu, pengawasan terhadap kesehatan mulut menjadi bagian integral dalam perawatan mereka.
Dikutip dari RSGM UGM, Tanda Klinis yang Muncul Pada Rongga Mulut Pengidap HIV AIDS (2020), salah satu tanda awal dari gangguan imunitas pada pasien HIV sering muncul di rongga mulut, seperti kandidiasis oral, leukoplakia berbulu, dan penyakit periodontal yang lebih parah dari biasanya. Jika kondisi-kondisi ini terdeteksi sejak dini, pengobatan dapat segera dilakukan untuk mencegah kerusakan yang lebih serius, seperti kehilangan gigi atau penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya.
Selain itu, deteksi dini juga memungkinkan tenaga medis untuk mengidentifikasi potensi perkembangan HIV menjadi AIDS. Misalnya, lesi seperti sarkoma Kaposi atau ulkus yang tidak sembuh dapat menjadi indikasi bahwa imunitas pasien semakin melemah. Oleh karena itu, kunjungan rutin ke dokter gigi yang berpengalaman dalam menangani pasien HIV sangat disarankan.
Upaya deteksi dini juga membantu dalam memberikan edukasi kepada pasien tentang cara menjaga kebersihan mulut yang optimal. Dengan menggunakan metode perawatan yang tepat, seperti menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride, menggunakan benang gigi, dan berkumur dengan obat antiseptik, pasien dapat mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
Tidak kalah penting, pendekatan yang ramah, inklusif, dan bebas stigma dari tenaga medis adalah kunci keberhasilan dalam deteksi dini. Stigma terhadap pasien HIV sering kali membuat mereka ragu untuk mencari perawatan, termasuk perawatan kesehatan mulut. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mulut bagi pasien HIV dan menghilangkan stigma adalah tugas bersama.
Deteksi dini tidak hanya memperpanjang harapan hidup pasien dengan HIV, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup mereka secara signifikan. Dengan perawatan yang terintegrasi dan kolaborasi yang erat antara dokter gigi, dokter umum, dan pasien itu sendiri, berbagai komplikasi kesehatan mulut pada pasien HIV dapat dicegah sejak awal. Upaya ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelajutan (SDGs), khususnya tujuan ke-3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan dalam memastikan akses kesehatan bagi semua orang, tujuan ke-4 Pendidikan Berkualitas dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mulut pada pasien HIV, dan tujuan ke-10 Mengurangi Ketidaksetaraan dengan menekan stigma serta memastikan akses layanan kesehatan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Referensi
RSGM UGM, Tanda Klinis yang Muncul Pada Rongga Mulut Pengidap HIV AIDS, https://rsgm.ugm.ac.id/2020/12/18/tanda-klinis-yang-muncul-pada-rongga-mulut-pengidap-hiv-aids/
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik