Peserta didik dan dosen Program Studi Spesialis Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) sukses menggelar kegiatan pembuatan alat bantu makan untuk anak dengan bibir sumbing di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UGM Prof. Soedomo pada Senin, 11 November 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu anak-anak dengan kondisi bibir sumbing dalam memenuhi kebutuhan makan mereka, sehingga dapat mendukung kesehatan dan perkembangan anak secara keseluruhan.
Dalam kegiatan ini, tim residen kedokteran gigi anak, di bawah bimbingan Prof. drg. Sri Kuswandari, MS, Sp.KGA(K-KKA), memproduksi alat bantu makan khusus bernama NasoAlveolar Molding (NAM). Alat ini dirancang untuk membantu pembentukan kembali gusi serta meningkatkan proses makan, yang sangat penting bagi anak-anak dengan kondisi bibir sumbing. “NAM adalah salah satu inovasi penting yang memungkinkan anak-anak dengan bibir sumbing memiliki peluang yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan nutrisi mereka,” jelas Prof. Sri Kuswandari.
Bibir sumbing merupakan kondisi bawaan yang mempengaruhi kemampuan makan, berbicara, serta interaksi sosial anak. Anak-anak dengan kondisi ini sering kali menghadapi tantangan besar yang berisiko menyebabkan malnutrisi dan keterlambatan perkembangan. Dengan hadirnya alat NAM, risiko tersebut dapat diminimalkan, memberikan harapan baru bagi anak-anak untuk mendapatkan kehidupan yang lebih sehat dan produktif.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pembuatan alat NAM, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran langsung bagi para residen. “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi kami sebagai calon dokter gigi spesialis dalam memberikan perawatan optimal bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus,” ungkap drg Arif Rahman
Selain dampak kesehatan, kegiatan ini juga menyoroti pentingnya pendidikan bagi anak-anak dengan bibir sumbing. Dengan kondisi kesehatan yang lebih baik, anak-anak dapat lebih mudah berpartisipasi di lingkungan pendidikan, yang sejalan dengan upaya menciptakan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata.
Pembuatan alat bantu makan ini merupakan langkah konkret FKG UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs tujuan ke-3 (Kesehatan dan Kesejahteraan) dan tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas). Dengan memberikan solusi inovatif untuk anak-anak dengan bibir sumbing, tim ini berkontribusi pada pengurangan angka kematian anak akibat malnutrisi serta peningkatan akses pendidikan bagi anak-anak dengan disabilitas.
Kontributor: drg. Arif Rahman Setyawan | Penulis: Diva Luthfiana Lathifah