Dalam dunia rehabilitasi gigi, pembuatan gigi tiruan bukan hanya sekadar mengganti gigi yang hilang. Memastikan fungsi oral yang optimal dan kenyamanan pasien juga merupakan aspek penting dalam pembuatan gigi tiruan. Salah satu aspek terpenting dalam proses ini adalah keseimbangan oklusi, yang berperan besar dalam keberhasilan penggunaan gigi tiruan. Keseimbangan oklusi yang baik memastikan bahwa gigi bekerja secara harmonis, mengurangi risiko komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Keseimbangan Oklusi
Menurut penelitian mahasiswa FKG UGM Dwi Atikah Sari dengan supervisi oleh drg. Erwan Sugiatno, M.S., Sp.Pros. (K)., Ph.D dan Prof. Dr. drg. Haryo Mustiko Dipoyono, MS, Sp.Pros (K). yang berjudul “Perbedaan Hasil Perhitungan Dimensi Vertikal Oklusi Antara Pria Dan Wanita Dengan Metode Willis, Panjang Telinga, Dan Jarak Mata ke Telinga”, diketahui bahwa pengukuran dimensi vertikal oklusi memiliki variasi antara pria dan wanita. Hal ini menegaskan pentingnya penyesuaian individual dalam menentukan dimensi oklusi yang tepat. Hal ini agar gigi tiruan dapat berfungsi secara optimal dan seimbang.
Keseimbangan oklusi adalah posisi dimana gigi atas dan bawah saling kontak secara harmonis saat proses pengunyahan atau saat berada dalam keadaan istirahat. Jika keseimbangan ini terganggu, dapat menyebabkan berbagai masalah. Diantaranya seperti nyeri otot, gangguan sendi temporomandibular (TMJ), dan keausan gigi tiruan yang tidak merata. Oleh karena itu, penyesuaian oklusi yang tepat sangat penting dalam proses pembuatan gigi tiruan, baik lengkap maupun sebagian, untuk memastikan distribusi tekanan yang merata dan mengurangi kemungkinan komplikasi jangka panjang.
Pengaruh Gigi Tiruan dan Keseimbangan Oklusi
Selain aspek fisiologis, keseimbangan oklusi juga berpengaruh pada aspek psikologis dan kenyamanan pasien. Gigi tiruan yang seimbang dan nyaman dapat meningkatkan kepercayaan diri, fungsi bicara, serta kemampuan mengunyah secara optimal. Keseimbangan oklusi yang tepat akan membawa manfaat langsung terhadap kenyamanan dan keberhasilan rehabilitasi gigi secara keseluruhan.
Keberhasilan penggunaan gigi tiruan tidak hanya tergantung pada bahan yang digunakan, tetapi juga pada penetapan oklusi yang benar. Dengan perhatian khusus terhadap keseimbangan oklusi, hasil rehabilitasi gigi dapat memberikan manfaat maksimal bagi pasien, baik dari segi fungsi maupun kenyamanan. Oleh karena itu, pemeriksaan dan penyesuaian oklusi harus menjadi bagian integral dalam setiap proses pembuatan dan perawatan gigi tiruan.
Referensi
Dwi Atikah Sari, drg. Erwan Sugiatno, M.S., Sp.Pros. (K)., Ph.D ; Prof. Dr. drg. Haryo Mustiko Dipoyono, MS, Sp.Pros (K), Perbedaan Hasil Perhitungan Dimensi Vertikal Oklusi Antara Pria Dan Wanita Dengan Metode Willis, Panjang Telinga, Dan Jarak Mata Ke Telinga, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/99460
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik