Berita

/

Berita Terbaru

Mahasiswa FKG UGM Raih Juara 2 Olimpiade Odontologi Forensik

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) berhasil meraih juara 2 dalam ajang The 1st Indonesian Forensic Odontology Student Olympiad (IFOS) yang diselenggarakan di Universitas Mahasaraswati Bali pada 1-2 Juni 2025. Kompetisi tingkat nasional ini mempertemukan tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi kedokteran gigi di Indonesia, termasuk Universitas Indonesia (UI), Universitas Sumatera Utara (USU), dan Universitas Trisakti.

Tim FKG UGM yang beranggotakan Selcaria Istna Datau, Aini Hasibah Ningtyas, Amalia Nur Faadiya tampil sebagai finalis yang berasal dari fakultas kedokteran gigi tanpa pembimbing spesialis odontologi forensik (Sp.OF). Meski demikian, mereka berhasil menunjukkan kompetensi luar biasa dapat mengungguli tim lain.

Dalam babak final, mereka dihadapkan pada dua babak. Babak pertama berupa soal pilihan ganda sejumlah 10 soal untuk masing-masing tim. Pada babak ini, FKG UGM memperoleh poin terendah yaitu 80. Namun, tim tidak kehilangan fokus dan tetap percaya diri menghadapi babak kedua, yaitu analisis kasus.

Dilanjutkan babak kedua, peserta harus mengisikan kode gigi (odontogram) dari kerangka jenazah yang tidak dikenal. Data hasil identifikasi kemudian dicocokkan dengan tiga data pembanding dari individu hidup. “Pada babak ini agak tegang karena kita harus menjawab dengan tepat dan cepat. Meski begitu, kami berhasil tampil bagus dan mencatat hasil terbaik di sesi ini, ucap Selcaria.

Belajar Tanpa Pembimbing Spesialis OF
Keberhasilan tim FKG UGM menjadi sorotan karena mereka satu-satunya finalis yang berasal dari fakultas tanpa dosen pembimbing spesialis OF. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, mengingat materi lomba sangat teknis dan berkembang cepat.

Salah satu anggota tim, Aini Hasibah mengatakan, meskipun tanpa bimbingan langsung dari spesialis odontologi forensik, tim kami mengandalkan pembelajaran mandiri dan berinisiatif menyusun materi secara sistematis berdasarkan kemungkinan soal yang akan muncul.

Sementara itu, Amalia menyebut Odontologi forensik adalah bidang yang terus berkembang dan menuntut kita untuk selalu siap dengan pembaruan, apalagi dalam konteks internasional. Dari lomba kemarin, kami jadi semakin sadar bahwa dokter gigi punya peran penting di dunia forensik.

“Kami berharap bisa turut mendorong lahirnya minat lebih luas terhadap bidang odontologi forensik di UGM, serta membuka peluang kontribusi dalam pengembangan ilmunya di masa depan,” kata Amalia.

Komitmen Melanjutkan Pengembangan Ilmu OF
Menurut dosen pendamping, Dr. drg. Rini Widyaningrum, M.Biotech., performa tim sangat mengesankan di babak final. Walaupun sempat tertinggal di peringkat keempat pada babak pertama. Namun, mereka berhasil bangkit di babak kedua, mengungguli tiga finalis lainnya dan akhirnya dapat meraih posisi juara dua. “Mereka menunjukkan minat yang tinggi terhadap bidang OF, semangat belajar, dan mental yang kuat. Itu kunci yang membuat mereka bisa unggul,” jelasnya.

Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa FKG UGM memiliki potensi besar dalam bidang yang masih berkembang ini. Delegasi FKG UGM berharap ilmu yang telah diperoleh dari proses persiapan dan perlombaan bisa dibagikan kepada adik tingkat, terutama dalam peran mereka sebagai asisten praktikum forensik bagi mahasiswa preklinik.

Rini juga berharap prestasi ini menjadi titik awal kaderisasi yang konsisten. Ia ingin tim ini bisa membagikan pengalamannya agar ke depan UGM dapat terus berpartisipasi dan meraih prestasi di bidang odontologi forensik setiap tahunnya.

Kontributor: Selcaria Istna Datau | Penulis: Fajar Budi Harsakti

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
11 Juni 2025

Cara Mengatasi Masalah Gigi akibat Kekurangan Mineral

11 Juni 2025

Dorong Pembelajaran Berbasis Pengalaman, FKG UGM Bawa Mahasiswa Ikuti Factory Visit ke PT Cobra Dental

10 Juni 2025

Apakah Kebiasaan Menggigit Bibir Bisa Merusak Gigi?

id_ID