Dalam situasi bencana, identifikasi korban seringkali menjadi tantangan besar. Salah satu metode yang digunakan untuk membantu proses ini adalah identifikasi forensik melalui gigi, karena gigi adalah bagian tubuh yang sangat tahan terhadap kondisi ekstrim seperti kebakaran atau ledakan.
Sebanyak 150 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) mengikuti simulasi Disaster Victim Identification (DVI) yang diselenggarakan pada 10 September 2024. Simulasi ini merupakan bagian dari fase pertama dalam pelatihan DVI yang bertujuan melatih kemampuan mahasiswa dalam melakukan identifikasi korban bencana.
Kegiatan ini didampingi oleh tim dokter polisi dari Biddokes Yogyakarta, di bawah pengawasan drg. Budi Santoso, Sp.Pros., yang memberikan arahan kepada para peserta sebelum simulasi dimulai. “Simulasi hari ini adalah bagian dari proses pembelajaran. Jangan takut salah, kita di sini sama-sama belajar,” ucapnya dihadapan para mahasiswa.
drg. Silviana Farrah Diba Sp.RKG(K) selaku dosen penanggungjawab mengatakan, DVI memiliki empat fase utama, dan simulasi hari ini mencakup fase pertama. “Hari ini mahasiswa yang berfokus pada proses yang dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP),” ucapnya.
Mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk mempermudah pelaksanaan tugas di lapangan. Masing-masing kelompok menjalankan tugasnya sesuai prosedur DVI yang berlaku.
Pada pelaksanaan simulasi, mahasiswa bertindak sebagai tim identifikasi di lokasi kejadian. Mereka melaksanakan berbagai prosedur standar DVI, seperti membuat garis tepi area bencana, melakukan pencarian korban, serta memberikan label identifikasi pada bagian tubuh korban yang ditemukan. Selama proses simulasi, mahasiswa dilatih untuk mengikuti semua langkah yang diperlukan dalam DVI, termasuk pelabelan dan pengangkutan jenazah, sesuai dengan protokol forensik.
Dengan simulasi ini, diharapkan para mahasiswa dapat lebih memahami peran vital kedokteran gigi dalam proses identifikasi korban bencana dan menambah keterampilan mereka dalam bidang forensik. Hal ini sejalan dengan perwujudan SDG tujuan ke-3 Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik, SDG tujuan ke-4 Pendidikan Berkualitas, dan SDG tujuan ke-17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Foto: Fajar Budi H.