Proyek Bio-TUNE adalah bagian dari program MSCA-RISE Horizon 2020 yang didanai Uni Eropa. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan perancah biomedis multifungsi yang akan menjadi inovasi implan medis dengan potensi instruktif terhadap sel dan berdaya antibakteri. Salah satu aspek penting dari proyek Bio- TUNE adalah kemitraan dengan universitas ternama dunia, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), yang memperkuat penelitian dan inovasi di bidang biomedis.
drg. Ivan Arie Wahyudi, M.Kes., PhD., dosen dari Departemen Biomedika kedokteran Gigi, yang menekuni bidang farmakologi kedokteran gigi, pada kesempatan ini bergabung bersama Prof. Matt Dalby di Centre for Cellular Microenvironment di The University of Glasgow untuk menjalani masa penempatan selama tiga bulan di laboratorium Prof. Matthew Dalby dan Prof. Manuel Salmeron Sanchez. Kolaborasi riset ini dilakukan di bawah supervisi Prof. Matthew Dalby dan Prof. Ika Dewi Ana yang saat ini sedang berlangsung dari 1 September hingga 30 November 2024.
Selama masa penempatan ini, Dr. Ivan mengarahkan penelitiannya pada aplikasi terapeutik menggunakan perancah 3D dengan teknologi bioprinting untuk karakterisasi osteogenik, yang berpotensi membuka jalan bagi solusi medis baru dalam terapi regeneratif penyakit tulang. Beliau akan menggunakan perancah CaP yang dicetak dengan teknologi 3D printing dan mengaktifkannya dengan PEA + FN + BMP-2 serta melakukan investigasi dan karakterisasi setelah pelapisan.
Dalam kesempatan ini, Dr. Ivan juga akan melaksanakan proyek tambahan yaitu melakukan diferensiasi osteogenik dengan menanamkan MSCs (Mesenchymal Stem Cells) pada scaffold yang sepenuhnya dilapisi (PEA + FN + BMP2). Ia akan menggunakan uji Alamar Blue untuk mengukur proliferasi sel, melakukan studi diferensiasi menggunakan analisis qPCR dan immunostaining, serta analisis deposisi kalsium.
Selama masa penempatan ini, Dr. Ivan akan menggunakan perancah CaP yang dicetak dengan teknologi cetak 3-dimensi (3D) dan melakukan fungsionalisasi permukaan perancah tersebut dengan PEA + FN + BMP-2 serta melakukan investigasi dan karakterisasi setelah pelapisan.
Dr. Ivan juga berencana untuk melaksanakan proyek lain, termasuk diferensiasi osteogenik dengan menanamkan MSCs (Mesenchymal Stem Cells) pada perancah yang telah dilapisi (PEA + FN + BMP2). Ia akan menggunakan uji Alamar Blue untuk mengukur proliferasi sel, melakukan studi diferensiasi menggunakan analisis qPCR dan pengecatan imunohistokimiawi, serta analisis deposisi kalsium.
Kolaborasi riset antara Universitas Gadjah Mada dengan The University of Glasgow UK di Centre for Cellular Microenvironment (CEMI) diharapkan dapat menghasilkan inovasi yang signifikan dalam pengembangan terapi regeneratif. Hal ini turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-4. Dengan menggunakan teknologi perancah 3D yang multifungsional, penelitian ini tidak hanya berpotensi mempercepat pemahaman tentang diferensiasi osteogenik, tetapi juga dapat membuka jalan bagi solusi baru dalam pengobatan penyakit jaringan keras dan lunak, sejalan dengan SDGs tujuan ke-3.
Selain itu, hasil dari penelitian kolaborasi ini bisa berkontribusi pada pengembangan praktik medis yang lebih baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sejalan dengan SDGs tujuan ke-9. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi riset antara Indonesia dan Inggris, serta memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang lingkungan mikro sel yang turut mendukung SDGs tujuan ke-17.
Penulis: Tia & Pram