Masa depan karir dosen kini memasuki babak baru. Dengan perubahan regulasi yang ketat, maka harus direspon dengan cermat dan juga tepat. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada mengadakan Workshop Kelompok Bidang Keahlian (KBK) yang digelar pada 28 November 2024 guna pengembangan karir dosen kedepannya.
Merespons Regulasi Baru
Dalam sambutannya, Dekan Suryono menyebut pentingnya antisipasi terhadap perubahan regulasi. Menurutnya perubahan regulasi harus disikapi dengan cepat dan bijak. FKG UGM akan selalu berusaha mengikuti kebijakan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan. “Saya harap pembentukan grup riset KBK sebagai langkah strategis untuk memudahkan pengembangan karir dosen menuju jenjang Guru Besar di periode 2025-2029,” ucap Suryono.
Prof. drg. Tetiana menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan workshop ini. Ia menyoroti pentingnya organisasi dan tata kelola yang menjadi dasar langkah institusi ke depan. “Regulasi seperti Peraturan Rektor UGM Nomor 809 Tahun 2015 menjadi landasan untuk pengembangan keilmuan. Saya berharap melalui diskusi ini, kita bisa menyikapi regulasi baru dengan lebih matang,” kata Tetiana.
UGM sebagai Pilot Project KBK
Dr. drg. Rinastiti menjelaskan bahwa UGM menjadi pilot project dalam pembentukan KBK sebagai bagian dari implementasi Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 500/M/2024 tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Permendikbud Nomor 44 Tahun 2024 terkait Profesi, Karier, dan Penghasilan Dosen. “KBK juga berkaitan dengan kenaikan jabatan akademik dari Lektor Kepala menjadi Guru Besar, yang direncanakan pada tahun 2025-2029,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, FKG UGM berhasil merumuskan 30 KBK yang akan mewadahi lebih dari 90 dosen dari berbagai departemen. Pendekatan lintas departemen ini memungkinkan terjadinya sinergi keilmuan yang lebih luas, menggabungkan berbagai bidang keahlian untuk menghasilkan riset yang lebih inovatif dan aplikatif. “Suatu KBK tidak harus berasal dari satu departemen yang sama. Misalnya, keilmuan tentang implan gigi dapat melibatkan dosen dari Departemen Bedah Mulut Maksilofasial, Prostodonsia, dan Periodonsia,” tambah Rinastiti.
Kolaborasi seperti ini memungkinkan KBK untuk menjadi wadah penelitian yang lebih kaya dan mendalam, mengintegrasikan berbagai sudut pandang akademik. Pendekatan lintas departemen dapat memperluas cakupan penelitian serta memperkuat relevansi hasil riset dalam menjawab kebutuhan ilmu pengetahuan dan praktik klinis.
Diakhir kegiatan Dekan Suryono berharap bahwa kolaborasi lintas departemen dalam pembentukan KBK ini dapat memperkuat riset dan pengembangan keilmuan di bidang kedokteran gigi. “Dengan adanya KBK, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan karir para dosen FKG UGM, baik dalam hal peningkatan kompetensi akademik maupun peningkatan kualitas riset,” ucapnya.
Penulis dan Foto: Fajar Budi H.