Sabtu (30/11/2024) – Rangkaian hari kedua workshop etikolegal di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) kembali memberikan wawasan mendalam bagi tenaga kesehatan. Dengan tema “Etika dan Kode Etik sebagai Pilar Profesionalisme Tenaga Kesehatan,” acara ini menghadirkan Dr. Diah Arimbi, S.Si.T., M.H., sebagai pembicara utama, yang dimoderatori oleh drg. Achmad Zamzam Aghasy.
Dr. Diah membuka sesi dengan menyoroti esensi kode etik sebagai panduan moral dan profesional yang menjadi standar perilaku tenaga kesehatan. “Etik bukan hanya soal membedakan yang baik dan buruk, tetapi bagaimana nilai-nilai ini diterapkan secara nyata dalam praktik sehari-hari,” ujarnya.
Diskusi ini berfokus pada prinsip-prinsip dasar etika profesional, termasuk otonomi, keadilan, kemurahan hati, dan non-malefisensi. Dr. Diah menekankan pentingnya menghormati hak pasien, mulai dari menjaga kerahasiaan data hingga memberikan kebebasan untuk menentukan pilihan pengobatan.
“Hak pasien adalah hak asasi yang tidak dapat diganggu gugat,” tambahnya.
Dr. Diah menyoroti pentingnya integritas dan profesionalisme dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kesehatan. Menurutnya, kode etik harus terus diperbarui agar relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
“Kode etik yang dinamis memungkinkan tenaga kesehatan untuk tetap adaptif tanpa kehilangan jati diri profesionalnya,” jelasnya.
Workshop ini juga mengajak peserta membedah kasus nyata terkait pelanggaran etik dan hukum dalam praktik medis. Dalam sesi diskusi, Dr. Diah menekankan bahwa meskipun pelanggaran etik tidak selalu berarti pelanggaran hukum, keduanya sering kali saling berkaitan.
“Menjaga profesionalisme yang etis bukan hanya melindungi dari risiko hukum, tetapi juga membangun hubungan kepercayaan yang kokoh dengan masyarakat,” tutupnya.
Acara ini kembali mempertegas komitmen FKG UGM untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada tujuan ke-3 Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan dan tujuan ke-16 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat.
Melalui kegiatan seperti ini, iDSDC FKG UGM terus berupaya memperkuat pemahaman etikolegal tenaga kesehatan. Dengan demikian, diharapkan tercipta sistem kesehatan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan, yang mampu menghadapi tantangan global di masa depan.
Penulis: Pram