Berita

/

Artikel, Berita Terbaru, SDG 10, SDG 15, SDG 3, SDG 4

Cara Mengatasi Kegoyahan Gigi Akibat Penyakit Gusi

Keoyahan gigi atau gigi goyang sering kali menjadi salah satu gejala lanjutan dari penyakit gusi atau periodontitis. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan rasa tidak nyaman saat makan, tetapi juga dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Dalam beberapa kasus, gigi bahkan dapat lepas jika tidak segera ditangani. Penyebab utamanya adalah rusaknya jaringan pendukung gigi, seperti gusi dan tulang alveolar.

Salah satu penyebab penting dari kegoyahan gigi adalah penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, yang berdampak langsung terhadap kesehatan jaringan periodontal. Studi-studi klinis menunjukkan bahwa kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat memperparah kerusakan jaringan gusi, sehingga mempercepat kegoyahan gigi.

Pengaruh Penyakit Sistemik terhadap Kegoyahan Gigi

Menurut penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKKMK  UGM Suratri dan Made Ayu Lely dengan bimbingan dr. A. Nurini Agni, SpM., M.Kes. yang berjudul Kegoyahan gigi pada penderita diabetes mellitus: Pengaruh Kadar Glukosa yang Terkontrol terhadap Penurunan Derajat Kegoyahan Gigi.” Dijelaskan bahwa tingkat kegoyahan gigi dapat berkurang seiring dengan pengendalian kadar glukosa darah yang baik pada penderita diabetes mellitus. Temuan ini menunjukkan bahwa pengelolaan kondisi medis sistemik memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas gigi.

Langkah-langkah Mengatasi Kegoyahan Gigi Akibat Penyakit Gusi

Penting untuk memahami langkah-langkah yang tepat dalam mengatasi kegoyahan gigi akibat penyakit gusi agar kerusakan tidak semakin parah dan gigi tetap dapat dipertahankan.

  1. Menjaga Kebersihan Mulut secara Ketat
    Menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, dan berkumur dengan antiseptik dapat mengurangi akumulasi plak yang memperburuk kondisi gusi.
  2. Kontrol Penyakit Sistemik
    Bagi penderita diabetes atau penyakit kronis lain, menjaga kestabilan kadar gula darah sangat penting untuk memperlambat kerusakan jaringan gusi.
  3. Scaling dan Root Planing
    Ini adalah prosedur pembersihan mendalam untuk menghilangkan plak dan tartar dari bawah garis gusi yang menyebabkan inflamasi.
  4. Splinting Gigi
    Dalam beberapa kasus, dokter gigi mungkin menggunakan alat khusus untuk menstabilkan gigi yang goyah dengan menghubungkannya ke gigi yang sehat di sekitarnya.
  5. Perawatan Regeneratif dan Bedah Periodontal
    Untuk kasus lanjut, prosedur seperti cangkok tulang atau jaringan mungkin diperlukan untuk memulihkan struktur pendukung gigi.

***

Kegoyahan gigi akibat penyakit gusi bukanlah kondisi yang bisa diabaikan. Perawatan dini dan kontrol penyakit sistemik seperti diabetes sangat menentukan keberhasilan pengobatan. Penurunan derajat kegoyahan gigi pada penderita diabetes sangat bergantung pada seberapa baik kontrol kadar glukosa dilakukan. Oleh karena itu, pendekatan menyeluruh yang melibatkan kedisiplinan pasien, perawatan klinis, dan pengelolaan kesehatan umum menjadi kunci utama untuk mempertahankan gigi tetap kuat dan fungsional.

Referensi
Suratri, Made Ayu Lely, dr. A. Nurini Agni, Spm.,M.Kes., Kegoyahan gigi pada penderita diabetes mellitus :: Pengaruh Kadar Glukosa yang terkontrol terhadap penurunan derajat kegoyahan gigi, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/21388


Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
28 Mei 2025

Apa yang Menyebabkan Gigi Tumbuh Miring?

26 Mei 2025

Apakah Gigi Bisa Mengalami Infeksi Tanpa Gejala?

25 Mei 2025

IDENTIC 2025 Tunjukkan Potensi Mahasiswa di Bidang Seni

id_ID