Berita

/

Artikel, Berita Terbaru, SDG 12, SDG 3, SDG 4, SDG 9

Apakah Gigi Bisa Mengalami Infeksi Tanpa Gejala?

Infeksi gigi sering kali diasosiasikan dengan rasa nyeri, bengkak, atau bau mulut yang tidak sedap. Namun, tidak semua infeksi menunjukkan gejala yang nyata. Banyak kasus infeksi gigi yang berkembang secara diam-diam tanpa tanda-tanda klinis yang jelas, dan hal ini justru dapat membahayakan karena pengobatannya sering kali tertunda.

Infeksi Gigi Tanpa Gejala: Fenomena yang Perlu Diwaspadai

Gigi yang tampak sehat di permukaan bisa saja mengalami infeksi di bagian akar atau jaringan penyangga di bawah gusi. Infeksi ini dapat disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui lubang kecil, celah tambalan, atau bahkan karena perawatan saluran akar yang tidak sempurna.

Dalam banyak kasus, infeksi ini bisa berkembang menjadi abses atau menyebar ke jaringan sekitarnya tanpa menimbulkan rasa sakit yang jelas di tahap awal. Hal inilah yang membuat infeksi gigi tanpa gejala sangat berbahaya, karena seseorang mungkin baru menyadarinya setelah kondisinya memburuk.

Peran Bakteri dalam Infeksi Gigi

Salah satu bakteri yang berperan dalam infeksi mulut adalah Streptococcus mitis. Bakteri ini dapat menjadi patogen oportunistik ketika sistem kekebalan tubuh melemah atau saat terjadi luka mikro pada jaringan gusi.

Ekstrak daun kelor dengan konsentrasi 40% dan 80% memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mitis, yang dikenal sebagai salah satu penyebab infeksi di rongga mulut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Tamara Anggayasti dengan bimbingan drg. Cahya Yustisia Hasan, Sp.BM(K) dan drg. Yosaphat Bayu Rosanto, MDSc., Sp.BMM (K)

Penelitian ini menunjukkan bahwa bahan alami seperti daun kelor memiliki potensi sebagai agen antibakteri untuk mendukung pencegahan infeksi mulut yang kadang tidak terdeteksi.

Apa yang Bisa Dilakukan?

  1. Rutin melakukan pemeriksaan gigi, setidaknya setiap 6 bulan, meskipun tidak merasakan keluhan apa pun.
  2. Perhatikan perubahan kecil, seperti warna gusi, bau mulut, atau gigi yang terasa “berbeda” saat menggigit.
  3. Jaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan benang gigi.
  4. Konsumsi makanan yang mendukung kesehatan mulut, termasuk bahan alami yang memiliki potensi antibakteri seperti daun kelor.
  5. Segera konsultasikan ke dokter gigi jika terdapat kecurigaan infeksi, walau tanpa rasa sakit.

***

Infeksi gigi tanpa gejala adalah kondisi yang nyata dan tidak boleh diremehkan. Dengan meningkatkan kesadaran, menjaga kebersihan mulut, dan memanfaatkan potensi bahan alami, kita bisa mencegah risiko infeksi yang tersembunyi. Jangan tunggu sakit untuk peduli dengan kesehatan gigi Anda.

Referensi
Tamara Anggayasti, drg. Cahya Yustisia Hasan, Sp.BM(K); drg. Yosaphat Bayu Rosanto, MDSc., Sp.BMM (K), Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Kelor Kelor (Moringa oleifera) Konsentrasi 40% dan 80% Terhadap Daya Hambat Bakteri Streptococcus mitis, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/185930

Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: freepik

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
28 Mei 2025

Apa yang Menyebabkan Gigi Tumbuh Miring?

27 Mei 2025

Cara Mengatasi Kegoyahan Gigi Akibat Penyakit Gusi

25 Mei 2025

IDENTIC 2025 Tunjukkan Potensi Mahasiswa di Bidang Seni

id_ID