Berita

/

Berita Terbaru

FKG UGM Dorong Mahasiswa Manfaatkan Peluang Belajar di Luar Negeri

Menjadi mahasiswa bukan berarti hanya menghadiri kuliah dan mengerjakan tugas. Justru keluar dari zona nyaman dan mencoba kegiatan positif yang baru dapat memberikan kesempatan untuk berkembang. Salah satunya dengan mencoba pengalaman belajar di luar negeri lewat program student exchange.

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Sosialisasi Student Exchange dan Summer Course pada Sabtu, 14 Juni 2025. Kegiatan ini diadakan untuk membuka wawasan mahasiswa terkait peluang student exchange.

Dalam sambutannya, Prof. drg. Rosa Amalia, M.Kes., Ph.D. mendorong mahasiswa agar tidak takut mengambil peluang untuk belajar di luar negeri. “Keluar dari zona nyaman, cari tantangan, karena dengan menguji diri sendiri, kita bisa berkembang,” ucap Rosa.

Ia berpendapat banyak manfaat yang bisa diperoleh dari program student exchange, seperti melatih kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa asing, bertukar informasi seputar pendidikan kedokteran gigi di negara lain, serta meningkatkan value sebagai mahasiswa.

Sementara itu, Nanda dari Departemen Jaringan BEM FKG UGM menyebut kegiatan sosialisasi student exchange sebagai forum bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya international exposure. “Para peserta bisa mempelajari berbagai tips dan trik dalam mempersiapkan program ini,” ucapnya.

Kegiatan sosialisasi menghadirkan para mahasiswa yang pernah mengikuti kegiatan student exchange untuk saling berbagi cerita dan pengalaman. Pada tahun 2024, setidaknya ada tiga universitas yang dituju, diantaranya Osaka University, Tokushima University, dan National Taiwan University (NTU). Mereka berbagi pengalaman mulai dari proses seleksi, adaptasi akademik, hingga pengalaman budaya yang memperkaya wawasan.

Salah satu mahasiswa yang pernah mengikuti program perturkaran pelajar adalah Poeti Surya Nadia Nabila. Ia membagikan pengalamannya saat mengikuti International Student Week di Osaka University kepada para peserta. Poeti mengatakan pentingnya memahami alasan pribadi saat mendaftar student exchange. “Hal yang harus diperhatikan adalah tahu betul alasan kenapa ikut program ini, karena hal itu akan ditanyakan saat wawancara,” ujarnya.

Sebagai mahasiswa koas, Poeti juga mengingatkan pentingnya memenuhi target akademik sebelum keberangkatan. “Kita harus aktif berkomunikasi, terutama dengan DPJP, kalau ada jadwal stase atau ujian yang bentrok dengan jadwal student exchange,” tambahnya. Ia juga menyebut untuk mahasiswa jenjang sarjana memiliki keuntungan, yaitu program ini dapat dikonversi menjadi 2 SKS melalui mata kuliah tambahan.

Kegiatan sosialisasi ini mendapat respon positif dari banyak peserta. Termasuk salah satunya Olivia, yang saat ini sedang kuliah semester tiga. Oliva menuturkan kegiatan student exchange merupakan salah satu cara baginya untuk menambah pengalaman dan wawasan. “Cerita dari kakak tingkat sangat menginspirasi, terutama ketika menjalani perkuliahan di sana universitas yang dituju,” ungkapnya.

Oliva mengaku semakin yakin untuk mengikuti program ini. Kedepan, ia akan mulai mempersiapkan diri dengan mencari informasi, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, dan menyiapkan dokumen seperti TOEFL, motivation letter, dan curriculum vitae.

FKG UGM sendiri saat ini tengah aktif menjalin kerja sama internasional untuk mendukung lebih banyak peluang exchange bagi mahasiswa. Selain itu, FKG juga akan menyelenggarakan program Summer Course bekerja sama dengan Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, yang dijadwalkan berlangsung pada 1–10 Juli 2025.

Penulis: Fajar Budi Harsakti

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
14 Juni 2025

Prodi Spesialis Kedokteran Gigi Anak Lakukan Evaluasi Pembelajaran dan Restrukturisasi Kurikulum

13 Juni 2025

Melestarikan Tradisi, FKG UGM Gelar Dahar Kembul

11 Juni 2025

Cara Mengatasi Masalah Gigi akibat Kekurangan Mineral

id_ID