Dalam dunia kesehatan gigi dan mulut, biomaterial yang aman, efektif, dan tahan lama dibutuhkan untuk mendukung restorasi dan regenerasi jaringan. Salah satu biomaterial yang semakin berkembang dan dianggap memiliki potensi besar adalah apatite sintetis.
Apatite Sintetis
Apatite sintetis adalah biomaterial dengan struktur kimia dan sifat fisik mirip dengan hidroksiapatit alami pada tulang dan email gigi. Keunggulan utamanya adalah mampu merangsang pertumbuhan jaringan tulang serta memperbaiki kerusakan dengan tingkat biokompatibilitas yang tinggi.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Swandiva Putri W dengan bimbingan Prof. drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. dan Dr. drg. Retno Ardhani, M.Sc. yang berjudul “Perbedaan Air-Water Contact Angle pada Film Gelatin-CHA dengan Variasi Persentase Poly-N,N-Dimethylacrylamide.” Penelitian ini membahas sifat fisik biomaterial, termasuk tingkat wettability yang penting dalam aplikasi klinis. Meski tidak berfokus pada apatite sintetis, kajiannya mengenai sifat fisik permukaan terhadap kinerja biomaterial relevan dalam pengembangan oral apatite.
Keunggulan
Apatite sintetis memiliki potensi besar sebagai bahan dasar untuk pembuatan bio-keramik, bahan restorasi, dan implan gigi. Keunggulan ini karena sifatnya yang dapat meningkatkan integrasi dengan jaringan tulang dan gigi, mempercepat proses penyembuhan, serta meningkatkan kekuatan mekanik dibandingkan bahan tradisional.
Penggunaannya dalam aplikasi klinis juga semakin didukung oleh inovasi dalam sintesisnya yang memungkinkan pembuatan partikel dengan ukuran nano yang lebih halus dan stabil, sehingga mampu meningkatkan efektivitas dalam regenerasi jaringan. Selain itu, pelapisan dengan apatite sintetis dapat memperkuat material restorasi dan memperpanjang umur penggunaannya.
Apatite sintetis merupakan solusi biomaterial berkualitas tinggi yang menjanjikan untuk perawatan oral, mendukung keberhasilan prosedur restoratif, dan memberikan harapan baru bagi pasien yang membutuhkan pengembalian fungsi dan estetika gigi.
Masa depan kedokteran gigi dan regenerasi jaringan akan semakin diperkaya dengan inovasi biomaterial seperti ini, menunjukkan bahwa kemajuan teknologi semakin mampu membantu mengatasi tantangan klinis secara efektif dan aman.
Referensi
Swandiva Putri W, Prof. drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., Dr. drg. Retno Ardhani, M.Sc., Perbedaan Air-Water Contact Angle pada Film Gelatin-CHA dengan Variasi Persentase Poly-N,N-Dimethylacrylamide, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/185950
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik