Bau mulut atau halitosis sering kali disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu seperti bawang putih, bawang bombay, atau makanan beraroma kuat lainnya. Untuk menghindari bau mulut akibat makanan tersebut, beberapa langkah berikut dapat diterapkan:
Menyikat Gigi dan Lidah Secara Teratur
Sikat gigi minimal dua kali sehari, terutama setelah mengonsumsi makanan yang dapat menyebabkan halitosis. Selain itu, bersihkan lidah menggunakan pembersih lidah atau sikat gigi untuk menghilangkan bakteri yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.
Berkumur dengan Obat Kumur atau Air Garam
Obat kumur antibakteri dapat membantu mengurangi bau mulut dengan membunuh bakteri penyebab halitosis. Alternatif alami seperti air garam juga dapat digunakan untuk membantu menghilangkan bakteri di dalam mulut.
Mengonsumsi Air Putih Secara Cukup
Minum air putih yang cukup membantu menjaga kelembapan mulut dan mencegah mulut kering, yang sering kali menjadi penyebab bau mulut. Air putih juga membantu membersihkan sisa makanan yang menempel di gigi dan gusi.
Mengunyah Permen Karet Bebas Gula
Permen karet bebas gula dapat merangsang produksi air liur yang berperan dalam membersihkan mulut dari sisa makanan dan bakteri. Ini juga membantu menjaga keseimbangan pH dalam mulut agar tetap sehat.
Menghindari Makanan Penyebab Bau Mulut
Sebisa mungkin, batasi konsumsi makanan yang memiliki aroma kuat seperti bawang putih, durian, dan makanan berlemak tinggi. Jika mengonsumsinya, segera bersihkan mulut dengan berkumur atau menyikat gigi.
Pemeriksaan Rutin ke Dokter Gigi
Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dapat membantu mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan gigi yang berpotensi menyebabkan bau mulut.
Hubungan Pengetahuan tentang Halitosis dengan Kebersihan Oral
Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, Nia Puspita Ningrum dibawah bimbingan Prof. Dr. drg. Regina TC. Tandelilin, M.Sc. dan Budi Rodestawati, S.Kp.G, MPH., menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan terkait halitosis dengan perilaku kebersihan oral pada siswa, di mana semakin baik pengetahuan seseorang tentang halitosis, semakin baik pula perilaku kebersihan oralnya.
***
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas serta meningkatkan pengetahuan tentang penyebab dan pencegahan bau mulut, Anda dapat menjaga kesegaran napas dan kesehatan mulut secara optimal.
Referensi
Nia Puspita Ningrum, Prof. Dr. drg. Regina TC.Tandelilin, M.Sc., Budi Rodestawati, S.Kp.G, MPH., Hubungan antara Pengetahuan terkait Halitosis terhadap Perilaku Kebersihan Oral pada Siswa Usia 15-18 Tahun di SMA N 1 Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/233851
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik