Memahami Hipersensitivitas Dentin
Hipersensitivitas dentin adalah kondisi di mana gigi terasa ngilu atau nyeri ketika terkena rangsangan, seperti makanan panas, dingin, manis, atau asam, bahkan saat menyikat gigi. Kondisi ini terjadi karena lapisan pelindung gigi (email) yang menipis atau terbukanya akar gigi akibat penurunan gusi, sehingga dentin (lapisan sensitif di bawah enamel) terpapar.
Menurut Prof. drg. Diatri Nari Ratih, M.Kes, Ph.D, Sp.KG.(K) dalam bukunya Hipersensitivitas Dentin (UGM Press), tidak semua orang yang mengalami hipersensitivitas dentin mencari perawatan untuk menurunkan rasa nyeri tersebut, karena beberapa orang tidak merasakan hipersensitivitas dentin menjadi masalah kesehatan mulut yang parah. Meski tampak sederhana, pengaruh rasa nyeri yang dialami dapat berdampak sangat besar dan dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, sehingga menurunkan kualitas hidup orang yang mengalami hipersensitivitas dentin jika tidak ditangani dengan baik.
1. Gunakan Pasta Gigi Khusus untuk Gigi Sensitif
Pasta gigi untuk gigi sensitif mengandung bahan aktif seperti potasium nitrat atau stannous fluoride yang membantu meredakan rasa ngilu dengan membentuk pelindung pada permukaan dentin. Penggunaan secara rutin dapat mengurangi gejala dan melindungi gigi dari rangsangan eksternal.
2. Hindari Makanan dan Minuman yang Memicu Rasa Ngilu
Pasien dengan hipersensitivitas dentin sebaiknya menghindari konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas, dingin, asam, atau manis. Makanan ini dapat memperburuk gejala dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Pilihlah makanan dengan suhu ruangan untuk mengurangi risiko iritasi.
3. Gunakan Sikat Gigi dengan Bulu Halus
Menyikat gigi dengan sikat berbulu halus sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada enamel dan gusi. Hindari menyikat gigi terlalu keras, karena hal ini dapat mengikis enamel dan memperburuk hipersensitivitas. Teknik menyikat yang lembut dan terarah dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi.
4. Pertahankan Kebersihan Mulut yang Baik
Meskipun gigi sensitif membutuhkan perhatian ekstra, kebersihan mulut yang menyeluruh tetap sangat penting. Menyikat gigi dua kali sehari dan membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi atau dental floss membantu mencegah penumpukan plak yang dapat memperburuk sensitivitas.
5. Konsultasikan dengan Dokter Gigi Secara Rutin
Jika rasa ngilu tidak kunjung mereda, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gigi. Dokter dapat memberikan perawatan tambahan, seperti aplikasi fluoride atau bahan pelindung lainnya, untuk mengurangi sensitivitas. Dalam kasus tertentu, dokter mungkin merekomendasikan prosedur khusus untuk melindungi dentin yang terbuka.
***
Hipersensitivitas dentin bukanlah kondisi yang harus diabaikan, karena dapat memengaruhi kenyamanan dan kualitas hidup sehari-hari. Dengan perawatan yang tepat, seperti menggunakan produk khusus, menghindari makanan pemicu, dan menjaga kebersihan mulut, pasien dapat mengelola sensitivitas ini dengan efektif. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan solusi terbaik sesuai kondisi Anda.
Melalui artikel ini, peningkatan kesadaran tentang hipersensitivitas dentin berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama tujuan ke-3 Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan dengan memastikan akses ke perawatan kesehatan gigi yang memadai, tujuan ke-4 Pendidikan Berkualitas melalui edukasi tentang kesehatan gigi di masyarakat, serta tujuan ke-10 Mengurangi Ketidaksetaraan dengan memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk yang kurang mampu, mendapatkan akses ke perawatan gigi yang layak.
Referensi
Prof.drg. Diatri Nari Ratih, M.Kes, Ph.D, Sp.KG.(K), Hipersensitivitas Dentin, https://ugmpress.ugm.ac.id/id/product/kesehatan-kedokteran/hipersensitivitas-dentin
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik