Sebuah program studi baru tidak hanya membutuhkan dukungan fasilitas dan sumber daya, tetapi juga proses persiapan yang matang dan terstruktur. Mulai dari visi dan misi hingga rencana kurikulum, semua elemen harus dikaji secara mendalam untuk memastikan program tersebut mampu menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus memenuhi standar pendidikan nasional. Dokumen yang menjadi acuan utama dalam proses ini adalah naskah akademik.
Naskah Akademik adalah dokumen ilmiah yang menyajikan kajian mendalam mengenai berbagai aspek penting dalam pembentukan kebijakan atau program pendidikan. Dokumen ini mencakup landasan filosofis, yuridis, dan sosiologis, yang menjadi dasar perencanaan program studi. Dalam konteks pendidikan tinggi, naskah akademik digunakan untuk memastikan bahwa program yang dirancang tidak hanya memenuhi standar akademik tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.
Memahami pentingnya dokumen ini, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) mengadakan agenda Pencermatan Naskah Akademik Prodi Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh dosen Departemen Radiologi Dentomaksilofasial (RDM) ini didampingi oleh Prof. drg. Regina Tandelilin. Dosen yang akrab disapa Prof. Nina ini hadir sebagai perwakilan Senat FKG UGM Komisi Akademik guna untuk meninjau secara detail isi dokumen naskah akademik.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, drg. Rosa Amalia menegaskan bahwa pembukaan prodi spesialis ini menjadi salah satu prioritas di FKG UGM. “Jumlah program studi spesialisasi ini masih belum banyak di Indonesia. Kami berharap langkah persiapan ini berjalan sesuai dengan linimasa yang telah direncanakan,” ucapnya.
drg. Isti Suryani Rahayu, yang diproyeksikan menjadi Kepala Prodi, menyebut penyusunan naskah akademik telah mencapai 80 persen. “Naskah akademik yang sudah disusun oleh tim di departemen RDM mohon untuk dicermati bersama agar menjadi lebih baik,” kata Isti.
Dalam kegiatan ini, Prof. Nina menyoroti pada aspek pembiayaan, kurikulum, manajemen, visi-misi, dan sumber daya manusia. Tujuannya guna memastikan dokumen persiapan prodi ini memenuhi persyaratan regulasi sekaligus relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Menurutnya rancangan pembiayaan harus mencerminkan keberlanjutan prodi tanpa membebani mahasiswa secara berlebihan. Ia juga menggarisbawahi perlunya transparansi dalam anggaran, termasuk untuk pengembangan sarana dan prasarana pendukung. “Kita harus memastikan bahwa rancangan ini tidak hanya realistis tetapi juga memungkinkan untuk dikembangkan dalam jangka panjang,” ujarnya.
Dengan komitmen untuk terus mengembangkan pendidikan spesialisasi, FKG UGM berharap Prodi Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi ini dapat segera diwujudkan. Terutama dalam rangka pemenuhan tenaga kesehatan dokter gigi spesialis yang keberadaannya saat ini dinilai masih kurang.
Penulis dan Foto: Fajar Budi H.