Yogyakarta – Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) kembali berperan aktif dalam upaya membangun ketahanan kesehatan terhadap perubahan iklim melalui kegiatan Summer Course 2024 bertema “Interprofessional Healthcare – Empowering Communities for Climate Health Resilience”.
Acara ini berlangsung dari 28 Oktober hingga 8 November 2024. Summer Course 2024 diinisiasi oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM. Peserta yang hadir mencakup berbagai negara, seperti Indonesia, Belanda, Malaysia, Malta, Etiopia, Kamboja, Singapura, dan India.
Prof. Dr. Gunadi, Ph.D, Sp.BA., Subsp.D.A(K), selaku Ketua Pelaksana, menyatakan apresiasinya atas partisipasi aktif peserta. Beliau menyoroti pentingnya membangun ketahanan kesehatan di masa pasca-pandemi.
“Kami memiliki tim untuk memberdayakan komunitas dalam ketahanan kesehatan iklim. Perubahan iklim menjadi isu hangat di WHO, dan salah satu aspek penting adalah ketahanan komunitas setelah pandemi,” jelasnya.
Bicara soal perubahan iklim, Dekan FK-KMK UGM, Prof. Dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH, dalam sambutannya menekankan terdapat tiga aspek utama sebagai upaya menghadapinya, yaitu kolaborasi antarprofesi, ketahanan kesehatan iklim, dan pemberdayaan komunitas.
Kegiatan Summer Course ini juga melibatkan kolaborasi fakultas-fakultas di UGM. Diantaranya Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Farmasi, Fakultas Teknik, Fakultas Kehutanan, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Geografi. Mereka bekerja sama untuk memperkuat ketahanan kesehatan dan mitigasi perubahan iklim di berbagai sektor.
drg. Rosa Amalia, M.P.H., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKG, menyatakan bahwa kolaborasi lintas profesi ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan komunitas melalui langkah proaktif dalam kesehatan dan strategi adaptasi iklim.
“Dalam kedokteran gigi, upaya ini mencakup pengenalan dan penanganan tantangan kesehatan mulut akibat perubahan iklim. Hal ini terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia,” tambahnya.
Kemudian, FKG UGM turut memberikan kontribusi dalam acara ini dengan mengirimkan dua pembicara, yakni Prof. Dr. Nor Adinar Binti Baharuddin dari University Malaya, Malaysia, yang membawakan topik “Addressing the Impact of Environmental Changes on Oral Health,” serta drg. Lisdrianto Hanindriyo, M.P.H., Ph.D dari Departemen IKP-IKGM FKG UGM, yang membahas “Green Dentistry” sebagai praktik ramah lingkungan dalam kedokteran gigi guna mengurangi jejak ekologi.
Lebih lanjut, program summer course ini terdiri dari dua tahap utama. Tahap pertama berupa seminar yang menghadirkan narasumber dari berbagai keahlian dan institusi. Diantaranya akademisi dari Singapura, Malaysia, Belanda, Kanada, Australia, dan Amerika Serikat, serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kehutanan Indonesia.
Dilanjutkan dengan tahap kedua yang dilaksanakan sebagai kegiatan lapangan di Kulon Progo, dengan lokasi utama di puskesmas wilayah Sentolo I, Sentolo II, Panjatan II, Wates I, Lendah I, Temon, Pengasih I, Pengasih II, Nanggulan, dan Kalibawang. Dalam kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mengobservasi, tetapi juga aktif dalam merumuskan permasalahan, menentukan prioritas, dan menyusun solusi yang diimplementasikan langsung ke masyarakat.
Kegiatan ini memungkinkan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam praktik kerja nyata. Disamping itu meningkatkan keterampilan mereka dalam bekerja lintas disiplin, serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat lokal.
Melalui kegiatan lintas profesi ini, FKG UGM berharap dapat menginspirasi mahasiswa dan komunitas untuk berkontribusi dalam menjaga kesehatan lingkungan serta kesehatan masyarakat. Hal ini termasuk kesehatan gigi dan mulut, di tengah perubahan iklim yang semakin nyata.
Dengan begitu, kegiatan ini turut mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Diantaranya SDGs tujuan ke-3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDGs tujuan ke-4 Pendidikan Berkualitas, SDGs tujuan ke-7 Energi Bersih dan Terjangkau, SDGs tujuan ke-9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Selain itu juga mendukung SDGs tujuan ke-10 Berkurangnya Kesenjangan, SDGs tujuan ke-11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, SDGs tujuan ke-12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDGs tujuan ke-13 Penanganan Perubahan Iklim, serta SDGs tujuan ke ke-17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Christia Aye & Pram