Kebiasaan mengunyah benda keras seperti pulpen, pensil, kuku, atau es batu adalah hal yang sering dilakukan secara tidak sadar oleh banyak orang. Kebiasaan tersebut terjadi terutama saat merasa cemas, bosan, atau membutuhkan stimulasi fisik saat berpikir. Meski tampaknya tidak berbahaya, kebiasaan ini dapat berdampak serius pada kesehatan gigi.
Kerusakan Enamel Gigi
Mengunyah benda keras secara terus-menerus memberikan tekanan berlebih pada gigi. Hal tersebut bisa menyebabkan retakan kecil yang lama-lama berisiko berkembang menjadi kerusakan yang lebih parah. Enamel, lapisan pelindung gigi terluar, sangat rentan terhadap tekanan tinggi yang berasal dari kebiasaan ini. Jika enamel gigi rusak, gigi menjadi lebih rentan terhadap kerapuhan, dan infeksi dari bakteri mudah masuk. Hal tersebut menyebabkan gigi berlubang atau bahkan abses yang menyakitkan. Selain kerusakan fisik pada gigi, kebiasaan mengunyah benda keras ini juga sering kali menyebabkan perubahan pada struktur gigi. Perubahan tersebut berpotensi merusak susunan gigitan alami. Selain itu bisa meningkatkan risiko masalah gigi jangka panjang.
Gangguan Sendi
Tidak hanya mempengaruhi gigi, kebiasaan mengunyah benda keras juga dapat menyebabkan gangguan pada sendi Temporo Mandibular Joint Syndrome (TMJ). Sendi ini terletak di antara tulang rahang dan tengkorak. Sendi ini sangat penting dalam pergerakan rahang, dan tekanan berulang akibat kebiasaan mengunyah dapat menyebabkan nyeri pada area tersebut. Banyak yang mengalami gejala seperti sakit kepala, nyeri pada rahang, dan bahkan kesulitan membuka mulut karena TMJ mengalami tekanan berlebihan. Jika tidak ditangani, masalah ini dapat berkembang menjadi kondisi kronis yang memerlukan perawatan jangka panjang. Maka dari itu, memahami pemicu di balik kebiasaan mengunyah benda keras menjadi langkah awal yang penting dalam mengurangi dampaknya terhadap kesehatan.
Kenali Waktu dan Pemicu
Untuk menghentikan kebiasaan ini, penting bagi setiap individu untuk mengenali kapan mereka cenderung mengunyah benda keras dan apa yang memicunya. Misalnya, jika kebiasaan ini sering muncul saat stres atau sedang tegang, maka mencari alternatif yang lebih aman bagi gigi adalah solusi yang baik. Mengganti benda keras dengan permen karet bebas gula bisa menjadi pilihan. Hal tersebut tidak hanya memberikan rasa nyaman pada mulut, tetapi juga tidak merusak gigi.
Selain itu, beberapa orang menemukan bahwa menggunakan bola stres atau memegang benda lain yang tidak perlu digigit dapat membantu mengalihkan perhatian mereka dari kebiasaan mengunyah. Aktivitas alternatif seperti menggambar, menulis, atau bermain dengan sesuatu di tangan dapat membantu mengurangi dorongan untuk mengunyah tanpa menyebabkan kerusakan pada gigi.
Jaga Kesehatan Gigi
Menjaga kesehatan gigi agar tetap kuat dan tahan terhadap potensi kerusakan juga sangat penting. Nutrisi yang kaya akan kalsium dan vitamin D membantu memperkuat struktur gigi dan enamel. Selain itu, merawat gigi dengan sikat gigi dan flossing secara rutin, serta melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, juga berperan besar dalam mencegah kerusakan lebih lanjut akibat kebiasaan mengunyah benda keras. Bagi mereka yang sudah mengalami masalah gigi akibat kebiasaan ini, segera berkonsultasi dengan dokter gigi adalah langkah yang bijak agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat dan menghindari komplikasi di masa depan.
***
Jika kebiasaan mengunyah benda keras terus berlanjut meski sudah mencoba berbagai cara, berkonsultasi dengan dokter atau terapis perilaku dapat menjadi solusi tambahan. Beberapa teknik seperti terapi perilaku kognitif (CBT) terbukti efektif dalam membantu mengurangi kebiasaan tak sadar ini. Terapis dapat membantu mengidentifikasi pemicu, memberikan saran praktis, serta membantu mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang lebih sehat. Dengan memperhatikan dampak kesehatan dan berupaya mengurangi kebiasaan mengunyah benda keras, seseorang dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan lebih baik, mengurangi risiko cedera atau kerusakan yang mungkin terjadi, serta menciptakan pola hidup yang lebih sehat secara keseluruhan.
Dengan mengatasi kebiasaan mengunyah benda keras, kita dapat menjaga kesehatan gigi dan mencegah masalah kesehatan yang lebih besar. Hal ini sejalan dengan perwujudan SDG tujuan ke-3 Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik. Selain itu melalui Pendidikan Berkualitas (SDG tujuan ke-4) terutama pendidikan kesehatan, dapat memahami risiko kebiasaan buruk seperti mengunyah benda keras.
Penulis : Rizky B. Hendrawan | Foto : Freepik