Sebagai institusi pendidikan, FKG UGM menyediakan laboratorium yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk kegiatan praktikum. Setelah praktikum selesai terdapat barang yang sudah tidak terpakai misalnya sarung tangan, jarum suntik, dan sisa bahan kimia. Sekilas, limbah medis ini terlihat seperti barang biasa yang mudah dibuang. Namun barang tersebut menyimpan potensi bahaya bagi lingkungan jika tidak ditangani dengan baik.
Laboratorium Riset Terpadu (LRT) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menggandeng PT. Riffa Utama Mandiri untuk memperkuat komitmen dalam menjaga lingkungan dengan melakukan pengelolaan limbah medis (26/9).
Kegiatan ini dihadiri oleh teknisi laboratorium guna memastikan bahwa limbah hasil penelitian dikelola dengan baik sesuai standar. Ari Jimi selaku laboran mengatakan, berbagai jenis limbah dihasilkan dari aktivitas penelitian di Laboratorium Riset Terpadu (LRT), mulai dari bahan kimia berbahaya (B3), media pertumbuhan mikroorganisme, hingga limbah patologi.
Setiap limbah dikategorikan dan dikemas sesuai dengan standar pengelolaan, seperti limbah infeksius yang disimpan dalam kantong plastik biohazard. “Limbah cair juga dikelola secara terpisah berdasarkan sifat kimianya, baik itu asam, basa, maupun limbah cair biologis,” ucap Ari Jimi.
Laboratorium Riset Terpadu sebagai tempat penelitian dan pengujian memiliki berbagai fasilitas dan bahan yang beragam. Laboratorium yang tersedia terbagi menjadi beberapa bidang diantaranya Bidang Fisika, Bidang Fisiko Kimiawi, Bidang Histologi, Bidang Mikrobiologi, Bidang Biologi Molekuler, dan Bidang Mekanik.
Dengan penerapan langkah-langkah pengelolaan limbah yang komprehensif ini, LRT dan FKG UGM berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kampus. Upaya ini juga meminimalkan risiko dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya pada tujuan ke-3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik), tujuan ke-4 (Pendidikan berkualitas), tujuan ke-6 (Air Bersih Dan Sanitasi Layak), tujuan ke-9 (Industri, Inovasi, Dan Infrastruktur), dan tujuan ke-17 (Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan).
Penulis: Ari Jimi Febriyanto, Al Haqi Insan Pratama | Editor: Fajar Budi H.