Search
Close this search box.

Berita

/

Berita Terbaru, SDG 10, SDG 17, SDG 3, SDG 4

Pengabdian Masyarakat FKG UGM: Bakti Sosial Paripurna Operasi Celah Bibir dan Langit-langit di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda

Samarinda, 25-29 September 2024 – RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda menjadi pusat penyelenggaraan kegiatan bakti sosial paripurna yang diprakarsai oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kalimantan Timur. Acara ini berfokus pada pelaksanaan operasi celah bibir dan langit-langit bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang membutuhkan bantuan medis. Kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian BAZNAS dan tenaga medis dalam memberikan layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Kelainan celah bibir dan langit-langit adalah kondisi bawaan yang mempengaruhi penampilan serta fungsi bicara dan makan anak-anak, dan operasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Bakti sosial ini mengusung tema “Kolaborasi Interdisipliner dalam Merawat Celah Bibir dan Langit-langit Secara Komprehensif dan Paripurna.” Tema ini menggambarkan keterlibatan berbagai disiplin ilmu kedokteran gigi untuk memberikan penanganan yang menyeluruh kepada pasien. Dalam kegiatan ini, tiga departemen dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) turut ambil bagian, yaitu departemen ilmu kedokteran gigi anak, departemen ortodonti, dan departemen bedah mulut serta maksilofasial. Setiap departemen berperan penting dalam merawat pasien celah bibir dan langit-langit, mulai dari perawatan awal hingga proses penyembuhan dan rehabilitasi yang menyeluruh.

Kerja sama ini mencerminkan pendekatan komprehensif yang diterapkan dalam menangani masalah kesehatan, terutama dalam operasi celah bibir dan langit-langit yang membutuhkan keterampilan khusus dari berbagai disiplin ilmu kedokteran gigi. Dengan melibatkan kolaborasi interdisipliner dari Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Ortodonsia, Kedokteran Gigi Anak, dan Bedah Mulut dari FKG UGM, pasien akan mendapatkan perawatan yang tidak hanya berfokus pada tindakan bedah, tetapi juga mencakup perawatan jangka panjang untuk memastikan hasil yang optimal. Sinergi antara bidang ilmu kedokteran gigi anak, ortodonti, dan bedah mulut memungkinkan tercapainya solusi yang paripurna bagi setiap pasien.

Selain tim dari FKG UGM, bakti sosial ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) kota Samarinda dan Ikatan Ortodontis Indonesia (IKORTI) cabang Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Keterlibatan organisasi profesional ini semakin memperkuat kolaborasi antar instansi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Para dokter gigi lokal, ortodontis, dan ahli bedah mulut akan bekerja sama dengan tim FKG UGM, menciptakan sinergi yang tidak hanya menguntungkan pasien, tetapi juga meningkatkan kompetensi para tenaga medis lokal melalui transfer pengetahuan dan pengalaman.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, khususnya bagi para pasien yang mendapatkan layanan operasi secara gratis. Selain itu, acara ini juga menjadi kesempatan penting bagi para mahasiswa dan dokter muda untuk belajar secara langsung dalam situasi klinis nyata. Mereka akan diajak untuk terlibat dalam berbagai tahap perawatan, mulai dari diagnosis hingga tindakan pembedahan dan rehabilitasi. Melalui pengalaman ini, para tenaga medis muda diharapkan dapat mengembangkan keterampilan klinis serta memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya kolaborasi interdisipliner dalam menangani kasus-kasus medis yang kompleks.

Dengan berlangsungnya kegiatan selama lima hari, diharapkan bakti sosial ini tidak hanya memberikan dampak positif secara langsung bagi peserta bakti sosial, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat dan tenaga medis lainnya di Kalimantan Timur. Kolaborasi lintas disiplin menjadi contoh bagaimana pelayanan kesehatan dapat terus ditingkatkan melalui kerja sama yang solid antara berbagai pihak. Kegiatan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya pada tujuan ke-3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas), tujuan ke-10 (Berkurangnya Kesenjangan), dan tujuan ke-17 (Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan).

Penulis: drg. I Putu Arya Ramadhan, Al Haqi Insan Pratama

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
2 November 2024

Apakah Sikat Gigi Elektrik Lebih Efektif daripada Manual?

1 November 2024

FKG UGM dan UPH Bahas Tantangan dan Kolaborasi untuk Pendirian Prodi Kedokteran Gigi di UPH

31 Oktober 2024

Efek Negatif Merokok terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi

id_ID