Rabu (18/9/2024), Program Studi Spesialis Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) Yogyakarta menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Auto Tooth Bonegraft (ATB) dan Prosedur Implan”.
Acara ini disampaikan oleh alumni, drg. Ericka Winda Setiawaty, Sp.Perio, yang kini berperan aktif dalam praktik implan dan perawatan periodontal.
Kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang edukasi, tetapi juga sebagai wadah kolaborasi antara akademisi dan industri, sejalan dengan komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas) dan Tujuan 17 (Kemitraan untuk Tujuan).
Ketua Program Studi Spesialis Periodonsia, drg. Kwartarini Murdiastuti, Sp.Perio., SubSp.R.P.I.D (K), dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan berkelanjutan bagi para akademisi dan praktisi klinis.
“Pendidikan tidak pernah berhenti, kita harus terus memperkaya pengetahuan demi pelayanan kesehatan yang optimal,” ungkapnya.
Dalam sesi utama, drg. Ericka membahas dengan mendalam konsep Auto Tooth Bonegraft, yang merupakan metode inovatif untuk meningkatkan keberhasilan prosedur implan.
Ia memaparkan berbagai keuntungan ATB dalam skenario klinis, termasuk peningkatan integrasi tulang dan pemulihan yang lebih cepat. Ia juga mempresentasikan beberapa kasus yang memperlihatkan keberhasilan metode ini.
“Setiap kasus memiliki keunikan, dan itulah yang membuat bidang ini sangat menarik untuk terus dipelajari,” ujarnya, menginspirasi para residen untuk tetap semangat dalam mengejar keahlian lebih lanjut.
Sesi diskusi berjalan interaktif, dengan para residen yang antusias bertanya terkait tantangan dan potensi penerapan ATB di lapangan.
Selanjutnya, drg. Ericka memaparkan langkah-langkah pemasangan implan secara terperinci, diikuti dengan demonstrasi langsung menggunakan alat Bonmaker untuk pembuatan ATB. Ini memberi kesempatan bagi residen untuk melihat secara nyata bagaimana proses tersebut dilakukan di klinik.
Bagian kedua dari kegiatan diisi dengan praktek langsung pemasangan implan menggunakan sistem Implant Direct, yang didukung oleh PT Gratia Jaya Mulia (GJM) sebagai mitra industri.
Kerjasama ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri dalam memperkuat kemampuan praktis para residen. Peserta kuliah menyatakan bahwa pengalaman praktek ini sangat bermanfaat dalam menghubungkan teori dengan aplikasi klinis.
Dalam penutupnya, drg. Ericka mendorong residen untuk terus antusias belajar, khususnya dalam bidang implan gigi.
“Kasus yang saya presentasikan hanyalah salah satu dari banyak kasus yang dapat dibagikan di antara residen spesialis periodonsia, karena setiap kasus memiliki latar belakang dan penanganan yang unik,” ujarnya sebagai penutup.
***
Kuliah umum ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara akademisi dan industri dapat meningkatkan kualitas pendidikan spesialis. Kegiatan seperti ini mendukung pencapaian SDGs dengan menyediakan pendidikan berkualitas dan kesempatan belajar sepanjang hayat.
Saat acara berakhir, banyak peserta merasa sangat terbantu oleh kombinasi antara teori dan praktek langsung, yang memperkuat pemahaman mereka tentang prosedur implan dan ATB.
Kuliah ini tidak hanya memperbarui pengetahuan, tetapi juga menegaskan pentingnya pembelajaran berkelanjutan dalam pengembangan profesional Spesialis Periodonsia yang kompeten, berkontribusi pada masa depan kesehatan gigi yang lebih baik. Kegiatan ini sejalan dengan perwujudan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terutama SDG tujuan ke-3 Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik dan SDG tujuan ke-4 Pendidikan Berkualitas.
Penulis: drg. Rezmelia Sari, MSc., Sp.Perio., SubSp. R.P.I.D (K)., Pram