Pada hari Jumat, 20 September 2024, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan sebuah workshop penting bertajuk “Pengembangan Reputasi Kampus” yang dirancang untuk memperkuat peran dan fungsi humas di lingkungan UGM. Workshop ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan citra kampus sekaligus memberikan wawasan yang mendalam kepada para peserta mengenai pentingnya komunikasi yang efektif di era digital. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat diikuti oleh perwakilan dari berbagai fakultas, unit, dan direktorat di UGM, serta melibatkan para pakar terkemuka sebagai pembicara.
Workshop ini menampilkan jajaran pembicara berpengalaman yang memberikan sudut pandang komprehensif mengenai pengelolaan reputasi kampus. Di antaranya adalah dr. Tirta Mandira Hudhi, M.A.B., seorang dokter sekaligus praktisi komunikasi digital yang dikenal luas sebagai influencer dan pebisnis sukses. Dr. Tirta berbicara mengenai pentingnya memanfaatkan media sosial secara efektif dalam menjaga dan membangun reputasi kampus di mata publik.
Winda Pratiwi, pakar di bidang public relations, turut hadir dan berbagi pengalaman tentang pengelolaan isu dan krisis komunikasi yang sering kali dihadapi oleh institusi pendidikan tinggi. Winda menekankan bahwa peran humas dalam menyelesaikan konflik dan menjaga citra positif institusi sangatlah vital di tengah perkembangan dunia digital yang begitu cepat.
Tidak ketinggalan, Farchan Noor Rachman, seorang akademisi dan praktisi komunikasi strategis, memberikan materi tentang cara menyusun strategi komunikasi yang efektif dan berkelanjutan. Farchan menggarisbawahi bahwa reputasi bukanlah sesuatu yang bisa dibangun dalam semalam, tetapi memerlukan konsistensi, komitmen, dan kerja sama antar berbagai pihak di lingkungan kampus.
Mohamad Ryan Saputra, seorang sosial media expert dan pakar di bidang manajemen krisis, melengkapi deretan pembicara dengan memaparkan pentingnya kesiapan tim humas dalam menghadapi situasi tak terduga. Ryan memberikan contoh-contoh konkret bagaimana universitas dapat dengan cepat merespon dan memitigasi dampak negatif dari isu-isu yang muncul, baik secara internal maupun eksternal.
Kegiatan Kelompok
Pada kegiatan ini, peserta tidak hanya menyimak materi tetapi juga diberikan studi kasus untuk diselesaikan. Tugas yang diberikan untuk mengasah keterampilan dalam merancang strategi pengelolaan reputasi kampus yang lebih baik.
Setiap kelompok dihadapkan pada studi kasus krisis komunikasi yang pernah terjadi di lingkungan universitas atau contoh kasus di luar kampus, dan diminta untuk menyusun rencana aksi yang konkret dan realistis. Proses ini bertujuan untuk menggali pemikiran kritis peserta dalam mengidentifikasi masalah dan menawarkan solusi yang aplikatif.
Hasil kerja kelompok ini akan menjadi masukan berharga untuk memperkuat fungsi humas di lingkungan UGM. Dengan demikian, meskipun tugas dilaksanakan secara berkelompok, fokus utamanya adalah pada pengembangan strategi komunikasi yang solid dan terstruktur, yang relevan dengan tantangan yang dihadapi masing-masing unit atau fakultas.
Menuju Reputasi Kampus yang Lebih Kuat
Melalui workshop ini, UGM tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan teknis humas dalam mengelola informasi dan krisis, tetapi juga pada bagaimana membangun sinergi antara berbagai unit dan fakultas untuk menjaga dan mengembangkan reputasi kampus secara holistik. Pentingnya kolaborasi lintas departemen ditegaskan dalam setiap sesi, dengan harapan agar seluruh elemen di UGM dapat bersama-sama memperkuat posisi universitas sebagai salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia, bahkan di tingkat internasional.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi titik awal dari inisiatif-inisiatif baru yang lebih inovatif dalam membangun citra UGM yang lebih baik. Dengan adanya penguatan fungsi humas yang berkelanjutan dan terintegrasi, UGM dapat lebih responsif terhadap tantangan komunikasi yang terus berkembang, sekaligus memperkokoh posisinya sebagai kampus yang mampu beradaptasi dan terus relevan di era digital ini.
Harapan untuk Masa Depan
Pada akhir workshop, para peserta kegiatan mempresentasikan hasil kerja grup. Solusi yang dihasilkan menunjukkan pemahaman mendalam mengenai pentingnya komunikasi yang strategis dalam menjaga citra kampus. Tidak hanya itu, diskusi-diskusi yang terjadi selama workshop juga membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat antar fakultas dan unit di lingkungan UGM.
Dengan terselenggaranya workshop ini, UGM semakin memperlihatkan komitmennya dalam terus berinovasi (SDG tujuan ke-9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di bidang komunikasi dan humas. Kedepannya, inisiatif-inisiatif serupa diharapkan dapat terus digalakkan guna memastikan UGM tetap menjadi yang terdepan dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sebagai institusi pendidikan yang besar dan berpengaruh, reputasi UGM adalah aset yang sangat berharga. Melalui peran strategis humas yang diperkuat, UGM dapat terus mengukir prestasi dan menyampaikan pesan-pesan positif kepada dunia, membangun masa depan yang lebih cerah bagi seluruh civitas akademika dan bangsa Indonesia.
Penulis: Rizky