Pada tanggal 2, September 2024, SLB Negeri Kota Bontang menjadi tuan rumah uji coba prototipe sikat gigi khusus yang dicetak menggunakan teknologi 3D. Kegiatan ini melibatkan 14 anak-anak berkebutuhan khusus (Down Syndrome), 14 orang tua, 10 guru, serta tim peneliti dari Prodi Doktor S3 IKG FKG UGM.
Pengujian prototipe dilakukan menggunakan desain cross-over, dimana anak-anak yang awalnya menggunakan sikat gigi khusus akan beralih ke sikat gigi biasa selama 7 hari, dan sebaliknya. Sebelum pergantian sikat gigi, dilakukan washout period selama satu minggu untuk memastikan transisi yang adil. Pasta gigi yang digunakan adalah pasta gigi non-SLS (tanpa deterjen) untuk mengantisipasi anak-anak yang mungkin belum bisa berkumur dengan baik. Evaluasi dilakukan dengan mengukur kebersihan gigi, kesehatan gingiva, dan kenyamanan penggunaan sikat gigi.
Kegiatan ini juga melibatkan kerjasama dengan PT KMI, yang menyediakan edukasi kepada orang tua tentang teknik menyikat gigi yang efektif. Selain itu, orang tua diberikan leaflet edukasi, kalender monitoring menyikat gigi, dan timer untuk membantu mengukur durasi menyikat gigi.
Rieza Zulfahmi T, peneliti dari Prodi Doktor S3 IKG FKG UGM, menjelaskan “Prototipe sikat gigi ini dirancang untuk memberikan solusi yang lebih baik bagi anak-anak dengan Down Syndrome, yang sering kali membutuhkan alat kebersihan mulut yang disesuaikan. Kami berharap produk ini dapat memudahkan perawatan gigi bagi mereka dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan” ujarnya.
Salah satu orang tua peserta menambahkan, “Saya mengirimkan video anak saya saat menyikat gigi, dan ternyata dia jauh lebih mudah menggunakan sikat gigi ini dibandingkan dengan sikat gigi biasa”
Kegiatan ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya pada tujuan ke-3 (Kesehatan Yang Baik Dan Kesejahteraan), tujuan ke-11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan), dan tujuan ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Penulis: Rieza, Haqi