Sakit gigi ditandai dengan timbul rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada area gigi atau gusi. Rasa sakit bervariasi dari ringan hingga berat dan sering kali menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius pada kesehatan gigi dan mulut.
Sakit gigi dapat disebabkan oleh banyak faktor. Faktor penyebab sakit gigi yang paling umum adalah gigi berlubang, peradangan dan infeksi pada gusi, gigi patah, dan abses gigi. Sakit gigi atau gigi berlubang merupakan rusaknya lapisan enamel atau lapisan terluar gigi yang memungkinkan bakteri masuk sehingga menyebabkan infeksi.
Sakit gigi yang dibiarkan dan tidak segera dirawat ternyata membahayakan, sakit gigi yang dibiarkan dapat menyebabkan infeksi menyebar dari gigi ke bagian tubuh lain seperti mulut, rahang, atau ke seluruh tubuh, selain itu sakit gigi yang diabaikan juga berpengaruh terhadap masalah kesehatan seluruh tubuh dan psikologi penderitanya.
Dosen Departemen Ortodonti FKG UGM, drg. Aulia Ayub, Sp. Ort mengatakan, sakit gigi dapat dialami oleh siapa saja namun orang yang tidak menjaga kebersihan mulut, memiliki riwayat penyakit gusi, atau sering mengonsumsi makanan dan minuman manis lebih rentan terhadap masalah ini.
Ia menyarankan kepada orang yang mengalami sakit gigi untuk menjaga kebersihan rongga mulut dengan benar seperti menyikat gigi 2 kali sehari setelah makan dan sebelum tidur. Selain sikat gigi, bisa juga bersihkan gigi dengan dental floss atau benang gigi.
Jika sakit gigi sudah mengganggu aktivitas segera konsultasikan keluhan ke dokter gigi terdekat untuk mendapatkan perawatan profesional seperti menambal gigi atau perawatan saluran akar. “Rutin periksa ke dokter gigi setiap enam bulan sekali adalah cara terbaik untuk menjaga kebersihan mulut dan mencegah masalah sakit gigi, kata Auli.
Dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut, kita turut berkontribusi dalam mencapai beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pertama, SDGs 3: “Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan.” Dengan memastikan akses terhadap perawatan gigi yang baik, kita dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, mengurangi beban penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup.
Penulis: Diva Luthfiana | Editor: Fajar Budi H.
Foto: Pexels
