Berita

/

Artikel, Berita Terbaru

Stem Cells from Human Exfoliated Deciduous Teeth (SHED)

SHED (Stem Cells from Human Exfoliated Deciduous Teeth) adalah sel punca (stem cells) yang diperoleh dari pulpa gigi susu yang lepas (gigi deciduous) secara fisiologis atau melalui ekstraksi. Karena sumbernya yang relatif mudah diperoleh dan sifatnya yang multipoten, SHED menarik perhatian dalam bidang regeneratif serta penyembuhan luka jaringan lunak dan keras.

Nanoemulgel Spent Medium SHED dan Reepitelisasi

Sebuah studi oleh mahasiswa FKG UGM, Fiorentina Desmonda Tabita, dengan bimbingan Prof. Dr. drg. Juni Handajani, M.KE., Ph.D. PBO, dan Dr. drg. Alma Linggar Jonarta, M.Kes. berjudul “Pengaruh Nanoemulgel Spent Medium SHED terhadap Proses Re-epitelisasi Penyembuhan Luka (pada mukosa bukal tikus)” memfokuskan pada efek medium bekas pertumbuhan SHED (spent medium) yang diformulasikan dalam bentuk nanoemulgel sebagai terapi luka rongga mulut. Hasil penelitian menunjukkan:

  • Model luka dibuat pada mukosa bukal tikus dengan ukuran diameter 3 mm.
  • Aplikasi nanoemulgel spent medium SHED dilakukan pada hari 0, 1, 2, dan 3 setelah luka, dengan pengamatan ukuran luka dan ketebalan epitel pada hari ke-3, ke-5, ke-7, dan ke-14.
  • Kedua kelompok (kontrol dan perlakuan) menunjukkan penurunan diameter luka dan peningkatan ketebalan epitel seiring waktu.
  • Namun, nanoemulgel spent medium SHED mempercepat proses re-epitelisasi luka mukosa bukal secara signifikan dibanding kontrol pada hari ke-5 dan ke-7.
  • Efek ini diasosiasikan dengan aktivitas sitokin dan faktor pertumbuhan yang terkandung dalam medium bekas SHED. 

Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa produk metabolik atau sekret dari SHED (yang terdapat dalam spent medium) dapat dioptimalkan melalui formulasi nanoemulgel untuk merangsang penyembuhan dan regenerasi jaringan mukosa oral.

Karakteristik dan Potensi SHED

Berdasarkan latar belakang penelitian dan literatur terkait, beberapa karakteristik dan potensi SHED adalah:

  1. Sumber yang mudah diperoleh
    Karena SHED berasal dari pulpa gigi susu, yang secara alamiah tanggal, pengambilannya relatif minim risiko dibanding penggunaan sel punca dari jaringan invasif.
  2. Kemampuan multipoten
    SHED dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel jaringan keras dan lunak, seperti osteoblas, kondrosit, sel saraf, dan fibroblas.
  3. Sekresi faktor pertumbuhan & sitokin
    Efek positif nanoemulgel medium SHED menghasilkan penyembuhan luka karena kandungan faktor-faktor pertumbuhan (misalnya EGF, VEGF, TGF-β) dan molekul sinyal lain yang merangsang proliferasi sel epitel, migrasi sel, angiogenesis, dan reorganisasi jaringan.
  4. Potensi aplikasi klinis
    • Terapi luka mukosa (oral)
    • Regenerasi jaringan lunak dan tulang di kedokteran gigi (misalnya gingiva, periodonsium, tulang alveolar)
    • Pelengkap material biomimetik atau scaffold untuk perbaikan jaringan dalam aplikasi bedah mulut dan implantologi.

Tantangan dan Pertimbangan

  • Efektivitas dan keamanan jangka panjang nanoemulgel spent medium perlu dievaluasi, termasuk potensi efek imun, sitotoksisitas, dan integritas epitel.
  • Standarisasi medium, konsentrasi faktor pertumbuhan, dan metode formulasi nanoemulgel penting agar hasil dapat direproduksi.
  • Translasi dari model hewan ke manusia memerlukan studi klinis lebih lanjut untuk memastikan efisiensi dan keamanan.

***

SHED merupakan sumber sel punca oral dengan potensi tinggi untuk aplikasi terapeutik. Penelitian dengan nanoemulgel spent medium SHED menunjukkan kemampuan meningkatkan kecepatan re-epitelisasi luka mukosa oral. Strategi memanfaatkan produk sekretori (spent medium) dari SHED dalam formulasi nanoemulgel membuka peluang besar dalam terapi regeneratif jaringan lunak di kedokteran gigi.

Referensi
Fiorentina Desmonda Tabita, Prof. Dr. drg. Juni Handajani, M.KE.., Ph.D. PBO,; Dr. drg. Alma Linggar Jonarta, M.Kes., PENGARUH NANOEMULGEL SPENT MEDIUM STEM CELL FROM HUMAN EXFOLIATED DECIDUOUS TEETH (SHED) TERHADAP PROSES RE-EPITELISASI PENYEMBUHAN LUKA (Kajian pada Mukosa Bukal Tikus Wistar), https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/252506

Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
4 Desember 2025

Desain Restorasi Komposit Estetik

3 Desember 2025

Belajar dari Para Maestro Implant Dunia: Kisah Perjalanan Ilmiah Departemen Periodonsia FKG UGM di The 8th Indonesian Symposium of Implant Dentistry (ISID 8)

3 Desember 2025

Dua Dekade Berlalu, Alumni FKG UGM Angkatan 2005 Pulang ke Kampus: Serahkan Donasi Pendidikan & Tanam Pohon

id_ID