Scalling adalah prosedur mekanis untuk menghilangkan plak dan kalkulus (karang gigi) pada permukaan gigi dan di bawah garis gusi. Ini merupakan bagian penting dari perawatan periodontal, khususnya untuk gingivitis dan sebagai langkah awal dalam mencegah progresi ke periodontitis. Setelah scalling, jaringan gingiva memasuki fase penyembuhan, dan perawatan gingiva pasca terapi sangat penting. Hal ini agar inflamasi mereda, regenerasi jaringan terjadi, dan keseimbangan mikrobiota mulut kembali pulih.
Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Monica Agnesia M dengan bimbingan Dr. drg. Archadian Nuryanti, M.Kes. dan drg. Ruslin, M.Kes., Ph.D. menyelidiki penggunaan nanoekstrak Patikan Kerbau (Euphorbia hirta) sebagai coolant agent (agen pendingin) pada proses scalling ultrasonik, dan pengaruhnya terhadap jumlah limfosit (komponen sistem imun) di gingiva tikus setelah terapi. Penelitian ini memberikan dasar biologis bahwa bahan tambahan pada scalling dapat memengaruhi respons jaringan pasca terapi.
Ringkasan Penelitian Utama
- Penelitian tersebut memanfaatkan 45 tikus Wistar yang diinduksi gingivitis. Kemudian dilakukan scalling ultrasonik menggunakan berbagai konsentrasi nanoekstrak Patikan Kerbau sebagai coolant agent (25 %, 30 %, 35 %). Kontrol (etanol 0,1 % serta iod gliserin 2 %).
- Observasi dilakukan pada hari ke-3, 5, dan 7 pasca scalling. Jaringan gingiva kemudian diperiksa histologis dan jumlah limfosit dihitung untuk mengevaluasi respons imun lokal.
- Hasil: ada pengaruh signifikan dari waktu dan konsentrasi nanoekstrak terhadap jumlah limfosit (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan nanoekstrak Patikan Kerbau sebagai coolant memengaruhi respons imun jaringan gingiva pasca terapi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa modifikasi pada komponen selama scalling (seperti bahan pendingin) dapat turut memengaruhi fase inflamasi dan penyembuhan jaringan gingiva.
Peran Scalling dalam Perawatan Gingiva
Scalling adalah langkah terapi mekanis utama untuk mengurangi beban mikroba, menghilangkan iritasi lokal, dan memulai proses penyembuhan jaringan. Berikut beberapa peran penting:
- Mengurangi iritasi mikroba & toksin
Dengan membersihkan plak dan kalkulus, scalling menurunkan jumlah bakteri dan endotoksin yang merangsang respons inflamasi pada gingiva. - Menurunkan perdarahan dan edema
Setelah beban iritan dihilangkan, perdarahan pada probing (BOP) dan pembengkakan jaringan cenderung berkurang. - Merangsang penyembuhan
Setelah scalling, jaringan gingiva bisa melalui fase regenerasi — fibroblas, pembentukan kolagen baru, angiogenesis, dan remodelling epitel. - Menjadi momen penting bagi agent tambahan
Penggunaan coolant atau bahan tambahan antimikroba/herbal (seperti penelitian di atas) selama scalling bisa memodulasi respons jaringan dan mempercepat penyembuhan gingiva.
Strategi Perawatan Gingiva Pasca Scalling
Agar hasil scalling lebih optimal dan gingiva pulih dengan baik, berikut strategi klinis yang bisa diterapkan:
- Pemilihan coolant / agen tambahan yang biokompatibel
Bahan seperti nanoekstrak herbal (contoh: Patikan Kerbau) dapat dipertimbangkan sebagai alternatif bahan pendingin selama scalling, guna mengurangi iritasi dan memodulasi respons imun. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi dan waktu pengamatan berpengaruh terhadap jumlah limfosit di jaringan. - Instruksi kebersihan mulut intensif
Setelah scalling, pasien perlu diarahkan untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi — menyikat dengan teknik yang benar, menggunakan benang dan obat kumur jika dibutuhkan — agar akumulasi plak ulang minimal. - Pemantauan jaringan gingiva secara berkala
Evaluasi ulang kondisi gingiva (warna, tekstur, perdarahan, kedalaman sulkus) pada hari-hari berikutnya (misalnya hari ke-3, ke-7, bahkan minggu ke-2) untuk memastikan penyembuhan berjalan baik. - Pengendalian faktor risiko lokal dan sistemik
Faktor-faktor seperti kebiasaan merokok, kontrol gula darah (pada penderita diabetes), stres, dan kebiasaan oral lainnya harus dikontrol agar proses penyembuhan tidak terganggu. - Intervensi tambahan bila diperlukan
Bila masih ditemukan peradangan atau jalur mikroba tinggi, intervensi tambahan seperti pembersihan ulang ringan, aplikasi gel antimikroba lokal, atau terapi suportif bisa dipertimbangkan.
***
Scalling adalah langkah fundamental dalam terapi gingivitis dan perawatan periodontal awal. Namun, keberhasilan jangka menengah dan panjang dari terapi ini bergantung pada perawatan gingiva pasca prosedur. Hal ini termasuk kebersihan mulut yang baik, kontrol faktor risiko, dan mungkin penggunaan agen tambahan yang biokompatibel.
Penelitian dalam referensi menunjukkan bahwa modifikasi bahan dalam scalling (yaitu penggunaan nanoekstrak herbal) bisa memengaruhi respons imun lokal. Yaitu berupa jumlah limfosit di jaringan gingiva pasca terapi.
Referensi
MONICA AGNESIA M, Dr. drg. Archadian Nuryanti, M.Kes., drg. Ruslin, M.Kes., Ph.D., Pengaruh Waktu dan Konsentrasi Nanoekstrak Patikan Kerbau (Euphorbia Hirta) sebagai Herbal Coolant Agent Ultrasonic Scaler terhadap Jumlah Limfosit pada Perawatan Gingivitis Tikus Wistar, https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian_downloadfiles/666484
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik