17 Oktober 2025 – Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menerima kunjungan dari Rumah Sakit Awal Bros Group dalam rangka penjajakan kerja sama strategis terkait penguatan layanan kedokteran gigi serta penempatan lulusan dokter gigi dan dokter gigi spesialis di jaringan Rumah Sakit Awal Bros.
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Dental Learning Center FKG UGM dihadiri oleh Kepala Unit Kerjasama FKG UGM drg. Anrizandy Narwidina, M.DSc, Sp.KGA, Ph.D, beserta tim kerja sama dan Humas FKG UGM. Dari pihak Rumah Sakit Awal Bros hadir dr. Ryan Mutiara, MKk, Group Head Medik Awal Bros Group. Direktur RS Bagan Batu dr.Suri Putri Nandita, Direktur RS Awal Bros Bagan Batu, serta dr. Nefanny Ridwan,Sp.N, dokter spesialis saraf lulusan UGM.
Dalam sambutannya, drg. Sandy begitu akrab disapa, menyampaikan ucapan selamat datang serta apresiasi kepada tim RS Awal Bros atas inisiatif kolaborasi yang diharapkan dapat membuka peluang sinergi di bidang pendidikan, pelayanan, dan pengabdian masyarakat.
“Kami menyambut baik niat baik Rumah Sakit Awal Bros untuk membuka ruang kolaborasi. FKG UGM siap mendampingi dan menyiapkan pola kerja sama yang potensial di masa mendatang,” ujar drg. Sandy.
Rumah Sakit Awal Bros Group menjelaskan bahwa jaringan rumah sakit mereka saat ini berjumlah sepuluh rumah sakit yang tersebar di Batam, Pekanbaru, Ujung Batu, Dumai, dan Bagan Batu, dengan kebutuhan mendesak terhadap tenaga dokter gigi dan dokter gigi spesialis di berbagai cabang.
“Harapannya kami dapat menjalin kerja sama agar lulusan FKG UGM tertarik berkarier di jaringan kami,” ungkap dr. Ryan Mutiara, MKk.
Dalam diskusi, kedua pihak membahas tiga skema utama kerja sama, yaitu:
- Penugasan dosen atau dokter gigi spesialis FKG UGM dengan Surat Izin Praktik (SIP) yang masih kosong untuk menjadi dokter gigi part-timer di rumah sakit Awal Bros.
- Penempatan residen atau dokter gigi spesialis dalam masa pendidikan untuk menjalankan praktik supervisi rendah di bawah bimbingan dosen pendamping.
- Program pengabdian masyarakat bersama dalam bentuk layanan kesehatan gigi di daerah sekitar rumah sakit Awal Bros sebagai inisiasi kolaborasi.
Selain itu, perwakilan FKG UGM menekankan pentingnya pemenuhan aspek regulasi dan mekanisme akademik, terutama bagi dosen dan residen yang masih terikat dengan tugas tridharma perguruan tinggi. Diskusi juga mencakup aspek benefit dan fasilitas bagi tenaga medis yang bertugas, seperti akomodasi, transportasi, dan honorarium.

Pihak Awal Bros turut menyampaikan bahwa mereka telah memiliki laboratorium gigi sendiri, bernama Star Dental Lab, yang telah melayani pembuatan berbagai jenis gigi tiruan dan restorasi, baik untuk dokter internal maupun eksternal. Fasilitas ini diharapkan dapat mendukung kerja sama yang lebih luas dengan FKG UGM.
Menariknya, Rumah Sakit Awal Bros juga tengah mengembangkan Fakultas Kedokteran Awal Bros di Pekanbaru dan berencana untuk menjadi rumah sakit pendidikan pada tahun mendatang, yang membuka peluang sinergi akademik lebih besar dengan UGM.
Menutup pertemuan, kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti hasil diskusi melalui konsultasi internal dan penyusunan dokumen kerja sama, baik dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) maupun perjanjian kerja sama yang lebih spesifik.
“FKG UGM siap menindaklanjuti hasil diskusi ini secara resmi dengan pimpinan fakultas. Kami melihat banyak potensi kerja sama yang tidak hanya memperkuat layanan kedokteran gigi, tetapi juga memberikan manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat,” pungkas drg. Sandy.
Penulis: Andri Wicaksono | Foto: Fajar Budi Harsakti