Prof. Sheng-Wei Feng dari Taipei Medical University memberikan kuliah pakar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada pada 21 Agustus 2025. Kuliah Pakar ini membahas populasi lansia di Taiwan, menyoroti bahwa lebih dari 20% populasi berusia 65 tahun ke atas, dengan proyeksi menunjukkan 40% pada tahun 2070. Beliau menekankan pentingnya terapi gigi dasar, seperti karies dan perawatan periodontal, yang tidak dapat digantikan oleh implan, terutama untuk lansia. Prof.Sheng juga membahas komplikasi dari implan gigi, dengan mencatat bahwa meskipun implan memiliki tingkat keberhasilan awal yang tinggi, masalah jangka panjang dapat muncul, dan perawatan dasar tetap penting untuk menjaga kesehatan mulut. Mereka menyimpulkan dengan menganjurkan kembalinya prosedur gigi fundamental, termasuk prostetik lepasan, karena aman, diterima secara luas, dan hemat biaya.
Tantangan Pembuatan Gigi Tiruan Penuh (GTP) Sebagian Lepasan Secara Digital

Sesi ini membahas integrasi teknologi digital dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, menekankan pentingnya cetakan tradisional meskipun terdapat kemajuan dalam pemindaian digital. Dicatat bahwa meskipun pemindaian digital menawarkan akurasi yang lebih baik untuk gigi tunggal atau lengkung kecil, cetakan lengkung penuh masih memerlukan metode konvensional karena keterbatasan teknologi digital saat ini. Diskusi tersebut menyoroti manfaat pencetakan 3D untuk rangka, terutama untuk jembatan, dan tantangan dalam mencapai kesesuaian dan kenyamanan yang tepat dengan GTP digital, yang masih mengandalkan prinsip-prinsip tradisional. Penggunaan cetakan autocast direkomendasikan untuk mensimulasikan teknik tekanan selektif, memastikan hasil yang lebih baik dan kepuasan pasien.
Penulis: Andri Wicaksono | Foto: Fajar Budi Harsakti