Periodontitis kronis merupakan penyakit inflamasi jaringan penyangga gigi yang berkembang secara perlahan dan disebabkan oleh respon imun terhadap infeksi mikroba di rongga mulut. Salah satu faktor etiologi utamanya adalah plak bakteri subgingiva, yaitu komunitas mikroorganisme kompleks yang terakumulasi di bawah garis gingiva. Plak ini memicu respons inflamasi yang menyebabkan destruksi jaringan periodontal secara progresif.
Komposisi dan Peran Plak Subgingiva
Plak subgingiva terdiri dari berbagai jenis bakteri, termasuk gram negatif anaerob seperti Porphyromonas gingivalis, Tannerella forsythia, dan Treponema denticola, yang disebut sebagai “red complex”. Mikroorganisme ini menghasilkan enzim dan endotoksin yang merangsang pelepasan mediator inflamasi dan berperan dalam kerusakan jaringan periodontal. Selain aktivitas langsung bakteri, peran penting lainnya adalah reaksi imun inang terhadap biofilm tersebut. Tubuh akan memproduksi peptida antimikroba seperti beta defensin, yang bertugas melindungi epitel dari invasi mikroba. Namun, dalam kondisi kronis, keseimbangan ini terganggu.
Penelitian Terkini
Dalam artikel pada sebuah Jurnal MKGK FKG UGM yang ditulis oleh MKGK, Sugiharto Wijaya dan Sri Lelyati C Masulili yang menjadi acuan, disebutkan bahwa:
“Beta defensin sebagai polipeptida antimikroba berfungsi sebagai salah satu komponen sistem imun bawaan untuk mempertahankan jaringan terhadap serangan mikroorganisme.” Namun, pada pasien dengan periodontitis kronis, ekspresi beta defensin bisa menurun, atau tidak cukup untuk menahan kolonisasi bakteri patogen subgingiva. Hal ini memperparah peradangan dan mempercepat progresi penyakit periodontal.
Peran Imunitas dan Progresivitas Penyakit
Ketidakseimbangan antara jumlah dan virulensi bakteri dengan kapasitas pertahanan inang menyebabkan pelepasan mediator inflamasi seperti interleukin-1β (IL-1β) dan tumor necrosis factor-α (TNF-α). Kedua mediator ini merangsang aktivitas osteoklas, menyebabkan resorpsi tulang alveolar, dan memperburuk kondisi periodontal.
Plak subgingiva juga berperan dalam mengganggu fungsi barrier epitel gingiva, memungkinkan masuknya mikroorganisme ke jaringan dalam dan menstimulasi inflamasi kronis jangka panjang.
***
Plak bakteri subgingiva adalah faktor utama dalam patogenesis periodontitis kronis. Respons imun inang terhadap biofilm bakteri, termasuk produksi beta defensin, memegang peran sentral dalam menentukan progresi penyakit. Berdasarkan artikel yang dikutip:
Penelitian dan pemahaman yang lebih dalam terhadap interaksi mikroba dan sistem imun lokal sangat penting untuk mengembangkan terapi yang lebih efektif dalam mencegah dan mengelola periodontitis kronis.
Referensi
MKGK, Sugiharto Wijaya dan Sri Lelyati C Masulili, Beta defensin polipeptida antimikroba dalam hubungannya dengan periodontitis kronis dan agresif, https://jurnal.ugm.ac.id/mkgk/article/view/32006
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Editor: drg. Aulia Ayub, Sp.Ort
Foto: Freepik