Penyakit periodontal merupakan peradangan kronis yang menyerang jaringan pendukung gigi termasuk gusi, ligamen periodontal, dan tulang alveolar. Faktor utama penyebab penyakit ini adalah infeksi bakteri di dalam biofilm plak subgingiva. Studi mikrobiologi memainkan peran penting dalam memahami etiologi, patogenesis, dan strategi pengendalian penyakit periodontal.
Salah satu mikroorganisme yang paling sering dikaitkan dengan periodontitis adalah Prevotella intermedia, bakteri anaerob Gram-negatif yang berperan dalam progresi inflamasi periodontal. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Aulia Feby Akhadia dengan bimbingan Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D. dan drg. Sri Pramestri Lastianny, M.S., Sp.Perio(K) yang berjudul “Potensi Daya Hambat Propolis Active Gel (Propagel) terhadap Pertumbuhan Bakteri Prevotella intermedia ATCC 25611” menyoroti pentingnya penelitian mikrobiologi untuk menemukan bahan alami antimikroba yang dapat membantu terapi periodontitis.
Mikrobiologi Penyakit Periodontal
Penyakit periodontal disebabkan oleh interaksi kompleks antara mikroorganisme patogen dan respons imun inang. Beberapa bakteri utama yang berperan antara lain:
- Porphyromonas gingivalis
- Prevotella intermedia
- Aggregatibacter actinomycetemcomitans
- Tannerella forsythia
Kolonisasi bakteri ini menghasilkan enzim proteolitik dan toksin, yang merusak jaringan periodontal dan memicu respon imun yang memperburuk destruksi tulang alveolar. Studi mikrobiologi membantu mengidentifikasi patogen dominan serta mekanisme virulensinya, yang menjadi dasar bagi pengembangan terapi antimikroba dan vaksin potensial.
Temuan dari Penelitian UGM
Penelitian UGM mengenai Propolis Active Gel (Propagel) menunjukkan bahwa bahan alam propolis, yang kaya akan flavonoid dan polifenol, memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan Prevotella intermedia ATCC 25611.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa:
- Konsentrasi tertentu dari Propagel mampu menghambat pertumbuhan koloni bakteri.
- Aktivitas antibakteri ini disebabkan oleh senyawa aktif propolis yang mengganggu dinding sel bakteri dan menekan aktivitas metaboliknya.
- Dengan demikian, Propagel berpotensi digunakan sebagai terapi pendamping (adjunctive therapy) pada perawatan periodontal non-bedah seperti scaling and root planing.
Temuan ini memperkuat peran mikrobiologi dalam pengembangan terapi berbasis alam yang menargetkan mikroorganisme spesifik penyebab periodontitis.
Arah Pengembangan dan Implikasi Klinis
- Peningkatan Diagnostik Mikrobiologis
- Deteksi dini jenis bakteri penyebab periodontitis memungkinkan perawatan yang lebih tepat sasaran.
- Pemeriksaan mikrobiologi dapat digunakan untuk menentukan profil infeksi pasien.
- Terapi Antimikroba Alami dan Terarah
- Penelitian seperti Propagel membuka jalan bagi penggunaan fitoterapi lokal yang ramah jaringan dan minim resistensi.
- Hal ini mendukung tren green dentistry dalam kedokteran gigi modern.
- Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan
- Pemahaman mikrobiologi memperkaya strategi pencegahan penyakit periodontal, seperti edukasi kebersihan mulut, diet, dan manajemen faktor risiko sistemik.
***
Mikrobiologi berperan krusial dalam memahami etiologi dan patogenesis penyakit periodontal. Melalui pendekatan mikrobiologis, terapi baru yang lebih efektif dan berkelanjutan dapat dikembangkan. Penelitian dari UGM membuktikan bahwa bahan alami seperti Propolis Active Gel memiliki potensi antimikroba terhadap Prevotella intermedia, yang merupakan salah satu bakteri utama penyebab periodontitis. Dengan terus dikembangkannya penelitian mikrobiologi dan terapi alami, perawatan periodontal dapat menjadi lebih efektif, aman, dan ramah lingkungan di masa depan.
Referensi
AULIA FEBY AKHADIA, Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D. ; drg. Sri Pramestri Lastianny, M.S., Sp.Perio(K), Potensi Daya Hambat Propolis Active Gel (Propagel) terhadap Pertumbuhan Bakteri Prevotella intermedia ATCC 25611, https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian_downloadfiles/1287961
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik