Gingiva (gusi) merupakan bagian penting dari sistem penyangga gigi – bersama dengan periodonsium (ligamen, sementum, dan tulang alveolar). Gusi yang sehat membantu melindungi akar gigi dari invasi mikroba, mempertahankan integritas jaringan penahan (attachment), serta menjaga distribusi beban pengunyahan secara optimal. Ketika gingiva mengalami inflamasi (gingivitis) atau kerusakan lanjut, hal itu dapat melemahkan struktur penopang gigi dan pada akhirnya mengganggu stabilitas gigi. Dalam konteks ortodontik, terutama penggunaan alat ortodontik cekat, gingiva sering mengalami beban tambahan dalam hal retensi plak dan kesulitan kebersihan. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Sally Suhardiyanti dengan bimbingan oleh drg. Soekarsono Hardjono, Sp.Ort(K) dan drg. Cendrawasih A.F.,M.Kes.,Sp.Ort.(K) dengan judul “Perbedaan Status Kesehatan Gingiva pada Remaja dan Orang Dewasa Pemakai Alat Ortodontik Cekat” menyoroti bagaimana kondisi gingiva berbeda antar kelompok usia pengguna alat ortodontik cekat, sehingga bisa memberikan insight tentang pentingnya menjaga gingiva agar stabilitas gigi tetap optimal.
Temuan Penelitian
Berikut ringkasan temuan penting dari penelitian:
- Sampel: 40 pasien pengguna alat ortodontik cekat (18 remaja dan 22 orang dewasa) dengan masa penggunaan 6 bulan hingga satu tahun.
- Penilaian kesehatan gingiva dilakukan menggunakan Gingival Index (GI) metode Loe & Silness (1963) di seluruh regio gigi dengan probe periodontal.
- Hasil:
- Rata-rata skor GI remaja: 0,2191 (SD ≈ 0,192515)
- Rata-rata skor GI orang dewasa: 0,11364 (SD ≈ 0,182979)
- Uji statistik Mann-Whitney menunjukkan p = 0,029 (< 0,05), artinya ada perbedaan bermakna antara keduanya.
- Kesimpulan: Keparahan gingivitis lebih tinggi pada remaja dibanding orang dewasa dalam kelompok pengguna alat ortodontik cekat.
Temuan ini menunjukkan bahwa kondisi gingiva dapat sangat dipengaruhi oleh usia dan perilaku kebersihan mulut dalam konteks penggunaan alat ortodontik.
Keterkaitan Gingiva Sehat dengan Stabilitas Gigi
Berdasarkan prinsip periodontal dan hasil penelitian di atas, berikut beberapa poin tentang bagaimana gingiva sehat mendukung stabilitas gigi:
- Perlindungan terhadap invasi mikroba
Gusi sehat berperan sebagai barier mekanis terhadap plak, bakteri patogen, dan toksin. Jika gingiva meradang, penetrasi mikroba ke dalam sulkus bisa meningkat, menimbulkan destruksi ligamen dan tulang alveolar yang memegang gigi. - Menjaga integritas attachment periodontal
Gingiva yang sehat menjaga kontinuitas junctional epitel dan serat gingival yang menempel ke gigi. Jika gingiva meradang atau mengalami retraksi, lepasnya serat ini dapat melemahkan ikatan jaringan penopang. - Distribusi beban mekanik
Gusi yang tidak mengalami pembengkakan atau inflamasi membantu mendistribusikan beban saat mengunyah secara merata tanpa menyebabkan tekanan lokal berlebihan pada ligamen atau tulang. - Stabilitas posisi gigi
Gingiva yang sehat dan baik kedalaman sulkusnya membantu menjaga posisi gigi dalam soketnya. Inflamasi kronis dapat menyebabkan resorpsi tulang alveolar dan mobilitas gigi. - Faktor prediktif dalam ortodontik
Dalam perawatan ortodontik, stabilitas gigi yang dipindahkan bergantung tidak hanya pada pergerakan akar dan gaya yang diberikan, tetapi juga kondisi periodontal dan gingiva di sekitarnya. Gingiva meradang atau rusak dapat menjadi titik lemah yang menggagalkan stabilitas pasca-perawatan.
Implikasi Klinis & Rekomendasi
Berdasarkan temuan penelitian dan pemahaman biologis gingiva, beberapa rekomendasi klinis:
- Pemeriksaan dan pemantauan gingiva rutin
Sebelum dan selama pemasangan alat ortodontik, periksa status gingiva (indeks GI atau indeks kebersihan) secara berkala. - Edukasi kebersihan mulut khusus
Pengguna alat ortodontik harus diberi instruksi menyikat gigi yang tepat, penggunaan benang interdental, sikat interdental atau sikat khusus bracket agar plak di bawah bracket tidak menumpuk. - Intervensi dini saat inflamasi muncul
Bila gejala gingivitis muncul (perdarahan, kemerahan), segera beri perawatan seperti scaling ringan atau pemberian antiseptik lokal — agar gingiva tetap dalam kondisi optimal untuk menopang gigi. - Kebijakan usia dan kontrol tambahan
Karena penelitian menunjukkan remaja lebih rentan mengalami gingivitis dibandingkan orang dewasa dalam penggunaan alat cekat, maka remaja yang menjalani ortodontik harus diawasi lebih ketat. - Pemilihan desain bracket dan bahan yang ramah gingiva
Pilih bracket dengan profil rendah, permukaan halus, dan penggunaan material yang meminimalkan retensi plak agar gingiva tidak mudah teriritasi.
***
Gingiva sehat memainkan peran krusial dalam mempertahankan stabilitas gigi melalui perlindungan terhadap bakteri, menjaga integritas attachment periodontal, dan mendukung distribusi beban biomekanik. Penelitian “Perbedaan Status Kesehatan Gingiva pada Remaja dan Orang Dewasa Pemakai Alat Ortodontik Cekat” menunjukkan bahwa pengguna ortodontik remaja cenderung memiliki skor gingivitis lebih tinggi dibanding orang dewasa, menunjukkan bahwa faktor usia dan kontrol kebersihan berpengaruh besar.
Untuk optimalisasi stabilitas gigi, baik dalam kondisi normal maupun selama dan setelah perawatan ortodontik menjaga kesehatan gingiva harus menjadi prioritas dalam praktik klinik gigi.
Referensi
SALLY SUHARDIYANTI, drg. Soekarsono Hardjono,Sp.Ort.(K); drg. Cendrawasih A.F.,M.Kes.,Sp.Ort.(K), PERBEDAAN STATUS KESEHATAN GINGIVA PADA REMAJA DAN ORANG DEWASA PEMAKAI ALAT ORTODONTIK CEKAT, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/76014
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik