Luka di rongga mulut, seperti pada gingiva, cenderung sulit sembuh sempurna karena lingkungan yang lembap, banyak mikroorganisme, dan aktivitas mekanik (makan, bicara) yang terus-menerus. Untuk mempercepat penyembuhan, berbagai metode telah dikembangkan. Salah satunya adalah penggunaan membran Platelet-Rich Fibrin (PRF) disertai releasate, yang diharapkan dapat merangsang respons seluler dalam fase awal penyembuhan luka, terutama fase inflamasi dan rekruitmen sel-perespon seperti makrofag.
Tujuan dan Metode
Sebuah penelitian in vivo dari mahasiswa FKG UGM, Paramitha Dewi Anggraini, dengan bimbingan Prof. Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp.Perio (K) dan Dr. drg. Rezmelia Sari, M.Sc., Sp.Perio(K) menggunakan kelinci ( Oryctolagus cuniculus ) bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi membran PRF dengan releasate terhadap jumlah makrofag dalam proses penyembuhan luka gingiva. Luka dibuat pada gingiva labial rahang bawah, kemudian dibagi menjadi dua kelompok:
- Kelompok kontrol, tanpa aplikasi PRF dengan releasate
- Kelompok perlakuan, dengan aplikasi membran PRF plus releasate
Pengamatan jumlah makrofag dilakukan pada hari ke-1, ke-3, ke-5, dan ke-7 setelah luka dibuat, kemudian dibandingkan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Analisis statistik menggunakan Two Way ANOVA dilanjutkan Post Hoc dengan LSD.
Hasil Penelitian
- Pada hari ke-1 dan hari ke-3, kelompok yang diberikan PRF dengan releasate menunjukkan peningkatan jumlah makrofag yang bermakna dibandingkan kelompok kontrol.
- Namun pada hari ke-5 dan hari ke-7, jumlah makrofag pada kelompok perlakuan menurun, mendekati atau bahkan mungkin di bawah jumlah yang terlihat di kelompok kontrol.
- Kesimpulannya bahwa aplikasi PRF dengan releasate memodulasi respon inflamasi dengan meningkatkan makrofag di fase awal penyembuhan, lalu mengurangi jumlahnya ketika fase awal inflamasi seharusnya mereda.
Pembahasan
Peningkatan makrofag di hari-hari awal penting karena makrofag berfungsi:
- sebagai pembersih debris dan bakteri,
- mengeluarkan sitokin dan faktor pertumbuhan yang merangsang pembentukan jaringan baru, angiogenesis, dan reparasi jaringan.
Kemudian, menurunnya jumlah makrofag di hari-hari selanjutnya menunjukkan bahwa proses inflamasi tidak berkepanjangan—yang penting agar tidak terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut atau fibrosis yang berlebihan.
PRF, sebagai bahan biologis autologus yang mengandung trombosit, fibrin, dan releasate (cairan yang dilepaskan yang mengandung faktor pertumbuhan dan molekul signaling lainnya), tampak efektif sebagai stimulan alami dalam fase penyembuhan luka oral.
Implikasi Klinis
Berdasarkan hasil penelitian:
- Aplikasi PRF dengan releasate bisa menjadi metode tambahan yang aman dan efektif untuk mempercepat fase awal penyembuhan luka gingiva.
- Dengan modulasi makrofag yang baik, luka oral dapat sembuh lebih cepat dan kemungkinan komplikasi seperti infeksi atau inflamasi kronis bisa berkurang.
- Diharapkan PRF bisa digunakan di praktik klinis periodontologi atau bedah mulut sebagai bagian dari protokol perawatan luka, terutama pada pasien yang healing-nya lambat (misalnya karena status imun atau kondisi medis tertentu).
***
Penggunaan membran PRF dengan releasate menunjukkan pengaruh signifikan terhadap jumlah makrofag selama tahap awal penyembuhan luka gingiva: peningkatan pada hari ke-1 dan ke-3, kemudian penurunan pada hari ke-5 dan ke-7. Ini menunjukkan bahwa PRF tidak hanya mempercepat inisiasi penyembuhan melalui respons imun/ inflamasi, tetapi juga membantu proses kontrol inflamasi agar tidak berlanjut ke kondisi patologis.
Referensi
PARAMITHA DEWI ANGGRAINI, Prof. Dr. drg. Ahmad Syaify, Sp.Perio (K), Dr. drg. Rezmelia Sari, M.Sc., Sp.Perio(K), PENGARUH APLIKASI MEMBRAN PLATELET-RICH FIBRIN DENGAN RELEASATE TERHADAP JUMLAH MAKROFAG PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA (Kajian in vivo pada Oryctolagus cuniculus), https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/167799
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik