Berita

/

Berita Terbaru, SDG 17, SDG 3, SDG 4, SDG 9

Patologi Tulang Dalam Onkologi Maksilofasial Dibawakan Oleh Prof.Dr. M.J.H Witjes di FKG UGM

Prof. Dr. Witjes menyampaikan kuliah tentang patologi tulang dalam onkologi maksilofasial, yang menyoroti pentingnya pemahaman tentang penyakit tulang dan penanganannya. Prof. Dr. Witjes membahas berbagai jenis patologi tulang, termasuk kista perkembangan, kista inflamasi, dan tumor odontogenik, serta menekankan perlunya diagnosis yang akurat melalui teknik pencitraan seperti sinar-X panoramik, cone beam CT, CT scan, dan MRI. Beliau juga menjelaskan peran pemindaian metabolik dalam mendeteksi peradangan dan membahas contoh kasus untuk menggambarkan kompleksitas diagnosis dan penanganan patologi tulang di daerah kepala dan leher.

Metabolisme Tulang dan Kondisi Patologis

Proses  kompleks metabolisme tulang, dengan fokus pada peran osteoblas dan osteoklas dalam pertumbuhan, resorpsi, dan remodeling tulang. Ia menjelaskan bagaimana berbagai faktor, termasuk hormon, gen, dan obat-obatan seperti kortikosteroid, dapat memengaruhi kesehatan tulang dan menyebabkan kondisi seperti osteoporosis, osteopetrosis, dan granuloma sel raksasa. Dalam kuliah tersebut juga dibahas mekanisme di balik resorpsi tulang pada infeksi dan kanker, dengan menyoroti peran osteoklas dan molekul pensinyalan yang terlibat. Prof. Dr. Witjes menyimpulkan dengan menjelaskan kelainan genetik langka yang memengaruhi metabolisme tulang dan memperkenalkan obat-obatan baru seperti romosimop yang menargetkan jalur spesifik dalam pembentukan dan resorpsi tulang.

Lesi Rahang: Klasifikasi dan Penatalaksanaan

Prof. Dr. Witjes menyampaikan kuliah mendetail tentang klasifikasi dan karakteristik berbagai lesi rahang, dengan fokus pada gambaran radiografi dan penatalaksanaan klinisnya. Beliau menjelaskan perbedaan antara displasia fibrosa, displasia semento-osseus, fibroma osifikasi, dan lesi campuran lainnya, serta menekankan pentingnya pengenalan pola pada sinar-X. Prof. Dr. Witjes juga membahas tantangan dalam penatalaksanaan lesi ini, termasuk proses pengambilan keputusan antara biopsi, pengangkatan, atau observasi, dan berbagi wawasan dari kasus-kasus sebelumnya. Kuliah diakhiri dengan sesi tanya jawab singkat, di mana drg. Zaki mengajukan pertanyaan tentang penatalaksanaan tumor yang berpotensi agresif, yang ditanggapi oleh Prof. Dr. Witjes dengan menyoroti kompleksitas yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut.

Rekonstruksi Maksila dan Terapi Implan

Teknik rekonstruksi maksila, dengan fokus pada tantangan maksilektomi akibat anatomi yang kompleks dan tepi tumor yang tidak terlihat. Dijelaskan bahwa meskipun obturasi dengan prostetik tetap menjadi pendekatan standar, prostetik yang didukung implan menawarkan retensi dan stabilitas yang lebih baik, terutama pada pasien edentulous. Menyoroti pentingnya perencanaan praoperatif, pemilihan pasien, dan penggunaan implan gigi untuk meningkatkan hasil rehabilitasi prostetik pada defek maksila.

Kemajuan 3D dalam Bedah Maksilofasial

Kemajuan dalam bedah rekonstruksi maksilofasial, menyoroti penggunaan teknologi 3D dan navigasi bedah untuk meningkatkan luaran. Beliau membahas berbagai pilihan rekonstruksi flap, termasuk fibula dan krista iliaka, serta menekankan pentingnya penempatan implan pada flap tulang, terutama bagi pasien yang akan menjalani radiasi. Memperkenalkan sistem navigasi bedah berbasis HoloLens baru yang memungkinkan ahli bedah untuk memvisualisasikan dan berinteraksi dengan model 3D anatomi pasien selama operasi, yang diharapkan dapat meningkatkan presisi bedah dan luaran pasien. Maxillary Reconstruction: Traditional to Modern

Ikhtisar teknik rekonstruksi maksila, menyoroti evolusi dari metode tradisional ke teknologi 3D modern. Beliau membahas berbagai pendekatan termasuk prostesis obturator, operasi flap bebas, dan implan zigomatik, menekankan pentingnya perencanaan dan pelaksanaan bedah yang presisi. IUP juga membahas penggunaan pencetakan 3D, pemindaian optik, dan teknologi canggih lainnya dalam pembuatan prostetik dan implan khusus. Presentasi diakhiri dengan diskusi tentang manfaat dan keterbatasan berbagai metode rekonstruksi, menganjurkan prosedur obturator sebagai standar perawatan sekaligus mengakui peran rekonstruksi sekunder dan implan zigomatik dalam kasus-kasus tertentu.

Tantangan Rekonstruksi dan Perawatan Maksilofasial

Prof. Witjes membahas rekonstruksi onkologi maksilofasial, mencatat bahwa implan biasanya tidak digunakan karena masalah biaya di Belanda, tidak seperti di AS di mana pasien harus membayar sendiri implan tersebut. Ia menjelaskan bahwa navigasi 3D hanya digunakan pada kasus-kasus kompleks di mana batas tumor sulit terlihat, dan ia tidak mendukung penempatan implan pada pelat rekonstruksi karena risiko infeksi. Prof. Dr. Witjes mempresentasikan studi kasus seorang pasien kanker mulut yang menerima perawatan paliatif, termasuk pembedahan dan radiasi, meskipun memiliki metastasis paru-paru, yang menimbulkan pertanyaan tentang kesesuaian pendekatan perawatan tersebut.

Tinjauan Komplikasi Operasi Tumor Rahang

Tim membahas kasus bedah kompleks yang melibatkan reseksi tumor besar di rahang pasien, dengan durasi operasi 8,5 jam. Kelangsungan hidup pascaoperasi dan manajemen nyeri pasien, sementara drg. Fajar mengungkapkan kekhawatiran tentang seberapa luas operasi tersebut. Tim memperdebatkan perlu tidaknya pendekatan agresif, dengan beberapa pihak menyarankan radioterapi mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Prof. Dr. Witjes berbagi wawasan tentang meminimalkan perdarahan selama operasi dan mengelola potensi komplikasi, termasuk penggunaan flap pedikel jika flap bebas gagal. Pasien dilaporkan membaik pascaoperasi, dengan nyeri minimal dan kemampuan berkomunikasi melalui gerakan mata dan respons tangan.

Penulis: Andri Wicaksono | Foto: Dok. Dept. Bedah Mulut Maksilofasial FKG UGM

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
9 Desember 2025

Perawatan Resesi Gingiva Dengan Teknik Minimal Invasif

9 Desember 2025

FKG UGM dan RSUD Temanggung Perkuat Kolaborasi Penugasan Spesialis BMM & Wahana Pendidikan Residen

9 Desember 2025

Tim PKM-KC FKG UGM Raih Emas & Perunggu di PIMNAS 2025

id_ID