Penyakit periodontal (gusi dan jaringan penyangga gigi) merupakan salah satu kondisi rongga mulut yang banyak memengaruhi kualitas hidup, terutama pada populasi lanjut usia. Kerusakan pada gusi dan tulang penyangga dapat menyebabkan kehilangan gigi, nyeri, dan gangguan fungsi kunyah. Dalam usaha mencegah dan merawat kondisi periodontal, nutrisi memegang peranan penting. Asupan nutrisi yang baik mampu menjaga sistem imun, mengurangi peradangan, serta memperkuat jaringan gusi dan tulang di sekitarnya.
Nutrisi dan Kesehatan Jaringan Periodontal
Berbagai zat gizi seperti protein, vitamin C, vitamin D, kalsium, antioksidan, dan mineral lain penting bagi pemeliharaan dan regenerasi jaringan periodontal. Nutrisi yang mencukupi membantu:
- Menyediakan bahan baku (misalnya asam amino dari protein) untuk sintesis kolagen dan jaringan ikat gusi.
- Memperkuat sistem imun agar mampu merespon bakteri periodontal secara efektif.
- Mengurangi stres oksidatif dan peradangan melalui antioksidan.
- Mempertahankan kalsium dan fosfor dalam tulang alveolar agar tidak terjadi reabsorpsi tulang berlebih.
Ketidakseimbangan atau kekurangan nutrisi dapat melemahkan struktur jaringan periodontal, menurunkan kapasitas penyembuhan, dan memudahkan invasi mikroorganisme patogen.
Bukti dari Penelitian Lokal: Sleman, Yogyakarta
Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa FKG UGM, Harni Kartikarini dengan bimbingan drg. Elastria Widita, M.Sc., PhD. dan Prayudha Benni Setiawan, S.Kp.G., M.P.H. tentang “Hubungan Antara Asupan Nutrisi dengan Jumlah Gigi pada Lanjut Usia di Kabupaten Sleman Yogyakarta” mengkaji hubungan antara asupan nutrisi dengan jumlah gigi pada lansia di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Beberapa temuan penting dari penelitian tersebut:
- Penelitian dilakukan terhadap 144 responden berusia ≥ 60 tahun dengan metode cross-sectional dan penggunaan kuesioner frekuensi makanan (FFQ).
- Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara asupan karbohidrat dengan jumlah gigi (p = 0,015; Beta = –0,193), setelah disesuaikan dengan variabel pengganggu seperti asupan energi, penghasilan, pendidikan, status merokok, kebiasaan menyikat gigi, dan indeks massa tubuh (IMT).
- Temuan utama: semakin tinggi asupan karbohidrat seseorang, jumlah gigi yang dimiliki cenderung semakin sedikit.
Penelitian ini menyiratkan bahwa pola makan tinggi karbohidrat (terutama jenis karbohidrat yang mudah difermentasi) dapat berkontribusi terhadap kemunduran kondisi gigi — kemungkinan melalui mekanisme deposisi gula, peningkatan plak / biofilm, dan inisiasi peradangan periodontal.
Implikasi Nutrisi untuk Perawatan dan Pencegahan Periodontal
Berdasarkan pemahaman fisiologis serta dukungan hasil penelitian lokal di Sleman, maka beberapa poin penting peran nutrisi dalam perawatan periodontal adalah sebagai berikut:
- Pengaturan Karbohidrat
- Memilih karbohidrat kompleks (seperti biji-bijian utuh, sayuran berserat) dibandingkan karbohidrat sederhana (gula, tepung halus) untuk mengurangi substrat bagi bakteri plak.
- Menghindari konsumsi gula berlebih di sela-sela waktu makan untuk meminimalkan fluktuasi gula mulut.
- Cukupi Asupan Protein & Asam Amino Esensial
- Protein penting dalam proses regenerasi jaringan, pembentukan kolagen, dan perbaikan luka pada jaringan gusi.
- Kekurangan protein dapat memperlambat pemulihan dan membuat jaringan gusi lebih rentan terhadap infeksi.
- Asupan Vitamin & Mineral Antioksidan
- Vitamin C: berperan dalam sintesis kolagen dan proteksi terhadap stres oksidatif.
- Vitamin D & Kalsium: menjaga kesehatan tulang alveolar agar tidak terjadi penurunan massa tulang yang berlebihan.
- Mineral seperti magnesium, seng, dan besi juga mendukung proses penyembuhan dan imunitas lokal.
- Makanan Anti-inflamasi & Probiotik
- Asam lemak omega-3 (misalnya dari ikan berlemak) memiliki efek antiinflamasi.
- Konsumsi sayur, buah, dan probiotik (yoghurt, kefir) dapat mendukung mikrobiota mulut yang lebih sehat.
- Sinergi dengan Kebersihan Mulut & Perawatan Klinis
- Nutrisi yang baik saja tidak cukup — tetap diperlukan kontrol plak (menyikat gigi, benang gigi, scaling).
- Nutrisi optimal mendukung efektivitas perawatan klinis seperti pembersihan akar dan kontrol penyakit periodontal.
***
Nutrisi memiliki peran yang sangat krusial dalam pencegahan dan perawatan penyakit periodontal. Pemenuhan gizi yang seimbang terutama pengaturan konsumsi karbohidrat, asupan protein, vitamin, dan mineral membantu menjaga integritas jaringan periodontal, mendukung sistem imun lokal, dan mempercepat pemulihan. Penelitian di Kabupaten Sleman, Yogyakarta menunjukkan bahwa asupan karbohidrat yang lebih tinggi berkaitan dengan jumlah gigi yang lebih sedikit pada lansia, mengisyaratkan bahwa pola makan tinggi karbohidrat mungkin memberikan tekanan tambahan terhadap kesehatan periodontal. Oleh karena itu, strategi manajemen periodontal yang optimal harus mempertimbangkan aspek nutrisi sebagai bagian dari pendekatan holistik.
Referensi
HARNI KARTIKARINI, drg. Elastria Widita, M.Sc., PhD., Prayudha Benni Setiawan, S.Kp.G., M.P.H., Hubungan Antara Asupan Nutrisi dengan Jumlah Gigi pada Lanjut Usia di Kabupaten Sleman Yogyakarta, https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/212355
Penulis: Rizky B. Hendrawan | Foto: Freepik