Berita

/

Berita Terbaru

Kiat Praktis Publikasi di Jurnal Internasional

Publikasi di jurnal internasional bereputasi menjadi salah satu tolok ukur penting dalam dunia akademik. Namun, untuk mencapainya membutuhkan strategi dan pemahaman mendalam. Prof. drg. Ika Dewi Ana membagikan serangkaian kiat praktis yang dapat menjadi panduan bagi para peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk berhasil menembus publikasi internasional dalam acara Training of Trainer (TOT) Pendamping Klinik Publikasi yang digelar pada Kamis, 24 Juli 2025.

Kiat pertama yang paling mendasar bukanlah soal teknis penulisan, melainkan fondasi riset. Menurutnya, publikasi yang baik hanya bisa lahir dari riset yang berkualitas dan dikerjakan secara baik. Riset tersebut harus memiliki tingkat kebaruan (novelty) dan signifikansi yang tinggi. 

Kemudian, kiat kedua adalah strategi memilih jurnal yang tepat. Proses seleksi jurnal menuntut kecermatan terhadap beberapa aspek, seperti kesesuaian topik dengan tujuan dan ruang lingkup (aims and scope) jurnal, reputasi yang tercermin dari indeksasi di database kredibel, serta metrik seperti Impact Factor atau Scimago Journal Rank (SJR).

“Waspada terhadap jurnal predator dengan memeriksa latar belakang penerbit dan skema pembayaran yang wajar,” ucap Ika Dewi Ana. lebih lanjut dia menyebut jurnal ini tidak mengikuti standar etika dan kualitas penerbitan yang seharusnya, seringkali hanya memprioritaskan keuntungan finansial penerbit jurnal dibandingkan dengan kualitas tulisan.

Kiat ketiga yang tidak kalah penting adalah mengikuti aturan yang ditetapkan oleh penerbit jurnal. Ika Dewi Ana menekankan pentingnya mempelajari panduan penulis (author guideline) secara rinci. Sebelum mengirimkan naskah, penulis wajib memeriksa kembali kelengkapan seperti izin etik penelitian (ethical clearance) hingga format sitasi dan referensi yang benar. “Naskah yang telah sesuai dengan panduan akan memiliki peluang lebih besar untuk lolos seleksi tahap awal,” ucapnya.

Pada akhir acara Prof. Ika Dewi Ana mengatakan penggunaan kalimat aktif dalam naskah publikasi cenderung lebih disukai oleh kebanyakan jurnal bereputasi karena membuat tulisan lebih lugas. Selain itu, ia menyarankan agar penulis selalu menggunakan kata-kata yang ringkas dan menghindari frasa yang tidak perlu untuk menjaga alur penulisan tetap jelas, padat, dan mudah dipahami oleh pembaca.

Penulis dan Fotografer: Fajar Budi Harsakti

Tags

Bagikan Berita

Berita Terkait
4 Agustus 2025

Inovasi Vaksin Tanpa Suntik dari UGM: Harapan Baru dari Nanopartikel Karbonat Apatit dan Eksosom

3 Agustus 2025

drg. Ayu Fresno Argadianti, Sp.PM  Meraih 2 Kejuaraan Dalam Temu Ilmiah Nasional dan Internasional Ke 10 (TIMNASS X) di Surabaya

2 Agustus 2025

Sebanyak 47 Pasien Telah Dilakukan Pencetakan Gigi Untuk Membuat Gigi Tiruan

id_ID