Tingginya angka permasalahan gigi dan mulut di Jawa Tengah, terutama gigi berlubang dan gigi goyah, mendorong Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) untuk aktif memberikan edukasi dan tindakan preventif di masyarakat. Bersama Tim KKN UGM Unit Kecamatan Sampang, Pemkab Cilacap, dan Pepsodent, FKG UGM menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SDN 1 Karangjati, Cilacap pada Senin (5/8).
Ketua Departemen Biomedika Kedokteran Gigi FKG UGM, drg. Asikin Nur, M.Kes. Ph.D., mengatakan kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen FKG UGM untuk berkontribusi dalam mengurangi permasalahan kesehatan gigi dan mulut di masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh. “FKG UGM pada kesempatan ini menerjukan 9 Dosen, 6 Mahasiswa Koas, dan 6 Mahasiswa Preklinik,” ucapnya.
Sebanyak 95 siswa mengikuti kegiatan yang meliputi edukasi kesehatan gigi dan mulut, serta pemeriksaan gigi. Untuk meningkatkan kesadaran para siswa, FKG UGM juga memberikan bantuan berupa sikat gigi, pasta gigi, dan hand sanitizer.
Tidak hanya fokus pada kesehatan gigi dan mulut, kegiatan ini juga menyentuh aspek kesehatan umum. Novi Umami dari Tim KKN UGM menyampaikan, “Hari ini kami memberikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk cara mencegah demam berdarah dan cara mencuci tangan yang benar.”
Salah satu siswa, Rere, mengaku awalnya merasa takut untuk diperiksa giginya. Namun, setelah mendapatkan edukasi, ia menjadi lebih berani. “Saya jadi tahu pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut,” kata Rere.
Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. Dengan begitu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut akan semakin meningkat, dan pada akhirnya dapat menurunkan angka permasalahan gigi dan mulut di Indonesia.
Kegiatan ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada pilar 3 (Good Health And Well-Being), pilar 4 (Quality Education), pilar 10 (Reduced Inequalities), dan pilar 17 (Partnership For The Goals).
Penulis: Haqi | Editor: Fajar Bufi H.
Foto: Tim PkM FKG UGM
