Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat berupa edukasi kesehatan gigi untuk 244 siswa SDN Petinggen pada Kamis, (16/5/2024).
Karies gigi tidak hanya menimbulkan rasa sakit, tetapi juga dapat menyebabkan infeksi ke bagian tubuh lainnya, menurunkan produktivitas, mengganggu konsentrasi belajar, mempengaruhi nafsu makan, dan menghambat pertumbuhan gizi anak. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018, prevalensi karies gigi pada anak usia 3-4 tahun mencapai 81,1%, usia 5-9 tahun sebanyak 92,6%, dan usia 10-14 tahun sebanyak 73,4%.
Penyuluhan mencakup topik penyakit gigi dan mulut pada anak-anak, teknik menyikat gigi yang benar, serta nutrisi penunjang kesehatan mulut. Setelah dilakukan edukasi, terjadi peningkatan pengetahuan siswa tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut serta komitmen untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala unit pengabdian kepada masyarakat FKG UGM, drg. Yosaphat Bayu Rosanto, MDSc., Sp.BMM.Subsp.I.D.M(K), menuturkan bahwa program ini akan terus berlanjut untuk menjangkau lebih banyak sekolah di Yogyakarta. “Harapannya dengan adanya program ini, anak-anak dapat terbebas dari karies, khususnya anak-anak di Yogyakarta,” tutur drg. Yosaphat.
Sebelumnya, siswa SDN Petinggen belum pernah mendapatkan edukasi kesehatan gigi di sekolah. “Kami sangat senang dan berterima kasih kepada FKG UGM yang telah mengadakan kunjungan dan edukasi kesehatan gigi ini, apalagi ini merupakan yang pertama di sekolah kami,” ungkap salah satu guru pengajar di SDN Petinggen.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga terintegrasi dengan mata kuliah Edukasi Kesehatan Gigi di FKG UGM. Mahasiswa yang terlibat mendapatkan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi nyata, memberikan nilai tambah pada pengalaman belajar mereka.
Kegiatan pengabdian ini sejalan dengan dengan program Sustainable Development Goals (SDGs) terutama pilar ketiga (Good Health and Well-Being), pilar keempat (Quality Education), dan pilar kesepuluh (Reduced Inequalities). Melalui upaya berkelanjutan ini, diharapkan dapat tercipta generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Penulis: Alysa | Editor: Fajar Budi Harsakti